digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1998 TS PP SABERINA HASIBUAN 1-cover.pdf

File tidak tersedia

1998 TS PP SABERINA HASIBUAN 1-bab1.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP SABERINA HASIBUAN 1-bab2.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP SABERINA HASIBUAN 1-bab3.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP SABERINA HASIBUAN 1-bab4.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP SABERINA HASIBUAN 1-bab5.pdf
File tidak tersedia

1998 TS PP SABERINA HASIBUAN 1-pustaka.pdf
File tidak tersedia

Abstrak : Metoda standar bioesai penentuan LC dilakukan dengan menggunakan zat yang bersangkutan dalam prosedurnya, sehingga terbentuk limbah laboratorium tergolong B3. Penelitian ini bermaksud melihat (i) apakah kerusakan histologis insang dan (ii) pewarnaan WAN-beta akibat pemaparan Cd pada nilai LC25, LC50dan LC75 96 jam dan pengamatan dilanjutkan hingga 240 jam dengan hewan uji Cvprinus carpio L dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi paparan, selain itu juga melihat (iii) apakah bisa dipakai metallothionein sebagai indikator pencemaran logam Cd. Pengamatan histopatologi struktur insang dilakukan dengan pewarnaan HE, histokimia dengan pewarnaan BTAN-beta, dan MTN dengan metoda kromatografi gel filtrasi serta beret molekulnya dengan metoda SDS-PAGE. Empat mihoekosistem berbentuk akuaria dengan 10 ikan pada masing-masing akuarium digunakan dalam penelitian ini. Satu akuarium berfungsi sebagai kontrol, 3 yang lainnya sebagai kondisi paparan terhadap Cd berkonsentrasi LC25, LC50 dan LC75. Insang diambil setelah 96 jam dan 240 jam, di bagi dua, satu untuk pewarnaan HE dan yang lainnya untuk pewamaan BTAN-beta. Kadar MTN diperiksa dari hati ikan mas yang dipelihara pada air bersih dan selanjutnya supernatan hati di bagi dua satu sebagai kontrol dan yang lainnya dikontaminasikan secara in vitro dengan konsentrasi Cd 500 mg/L. Rata-rata intensitas kerusakan struktur insang dan taraf absorbsi warna menunjukkan bahwa terdapat hubungan langsung antara waktu dan konsentrasi. Pewarnaan HE menunjukkan timbulnya gejala hiperplasia, hipertrofi, edema, degenerasi dan nekrosis pada lamella sekunder dan lamella primer, serta teijadi infark hemorrhagis baik pada lengkung insang maupun pada lamella primer, dan dari gejala ini disusun 6 tahap kategori kerusakan. Hasil penelitian adalah sebagai berikut : (TABEL) Hasil pengukuran konsentrasi MTN menunjukkan bahwa perbandingan MTN-1 pada kontrol dan perlakuan meningkat 2 kali, sedangkan MTN-2 meningkat 4 kali dan dihitung berat molekulnya dengan SDS-PAGE yakni mendekati 10000 dalton.