digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP RONALD PANGGABEAN 1-COVER.pdf


2007 TA PP RONALD PANGGABEAN 1-BAB1.pdf

2007 TA PP RONALD PANGGABEAN 1-BAB2.pdf.pdf

2007 TA PP RONALD PANGGABEAN 1-BAB3.pdf

2007 TA PP RONALD PANGGABEAN 1-BAB4.pdf.pdf

2007 TA PP RONALD PANGGABEAN 1-BAB5.pdf.pdf

2007 TA PP RONALD PANGGABEAN 1-PUSTAKA.pdf.pdf

Abstrak: Pada lokasi penelitian terdapat beberapa litologi yang secara umum didominasi oleh batuan sedimen berupa batulempung, batupasir, dan batubara. Pembagian satuan batuan menurut urut-urutan stratigrafi dari tua ke muda adalah Seam L13, Satuan Batulempung 1, Seam 13, Satuan Batulempung 2 dan Seam U13. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian mempunyai pola yang serupa dengan pola struktur geologi Cekungan Kutai, yaitu pola lipatan sinklin dan antiklin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Rock Mass Rating (RMR) dari Bieniawski (1989) sebagai sistem klasifikasi massa batuan untuk keteknikan sebagai metode untuk perencanaan tambang bawah permukaan Seam 13. Ada enam parameter yang diperhitungkan dalam sistem pengkelasan RMR, yaitu kekuatan batuan, Rock Quality Designation (RQD), spasi diskontinuitas, kondisi permukaan diskontinuitas, kondisi keairan, dan koreksi kemiringan (dip) diskontinuitas. Keenam faktor tersebut memiliki nilai yang dijumlahkan untuk mendapatkan total nilai (Rating). Kualitas massa batuan di daerah penelitian menurut metode RMR dari Bieniawski (1992) dibagi menjadi empat kelas, yaitu baik, cukup, buruk, dan sangat buruk.