digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Estimasi nilai kadar bijih pada suatu daerah prospek pertambangan merupakan hal yang sangat penting, karena nilai kadar akan menentukan tahapan proses penambangan berikutnya, bahkan tidak tertutup kemungkinan operasi penambangan tidak akan dilanjutkan jika nilai kadar hasil estimasi di daerah tersebut dianggap tidak ekonomis. Berbagai macam metode untuk mengestimasi nilai kadar telah banyak ditemukan, namun demikian sampai saat ini belum ada satupun metode yang betul-betul akurat, beberapa ahli telah mencoba melakukan penelitian untuk mengestimasi nilai kadar yang tepat di antaranya adalah D.G. Krige salah seorang pakar Geostatistik berasal dari Afrika Selatan yang pertama kali memikirkan hal ini di awal tahun lima puluhan, yang terkenal dengan nama Teori Kriging dimana cara penentuan koreksinya diberikan oleh Matheron melalui pembobotan harga-harga conto dengan bantuan fungsi variogram. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan di bidang ilmu komputer dan ilmu lainnya maka persoalan keakuratan dalam mengestimasi nilai kadar bukan lagi menjadi suatu masalah. Salah satu teknik pemodelan yang kini mulai banyak dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk di antaranya untuk mengestimasi nilai kadar bijih, adalah Jaringan Syaraf Tiruan (JST), yaitu suatu pemodelan yang memadukan konsep kerja jaringan syaraf manusia dan ilmu komputer. Pemodelan ini ternyata hasilnya cukup memuaskan karena di samping tingkat ketelitiannya cukup tinggi juga waktu yang dibutuhkan lebih singkat. Pada penelitian ini JST yang dipergunakan sebagai alat untuk mengestimasi nilai kadar nikel laterit adalah JST Radial Basis. Perhitungan estimasi kadar, baik mempergunakan metode kriging maupun metode JST Radial Basis, masing-masing menghasilkan dua buah nilai, yaitu nilai estimasi kadar dan nilai kesalahannya atau nilai biasnya. Setelah kedua buah nilai bias tersebut di atas dibandingkan, ternyata nilai bias yang dihasilkan oleh metode kriging memberikan nilai lebih besar dari pada nilai bias yang dihasilkan oleh JST Radial Basis. Hal ini menunjukan bahwa estimasi kadar menggunakan metode JST Radial Basis lebih baik atau lebih akurat jika dibandingkan dengan metode kriging. Berdasarkan hasil penelitian ini maka JST Radial Basis dapat dipergunakan sebagai suatu alat untuk mengestimasi nilai kadar dari suatu endapan dengan tingkat keakuratannya yang cukup tinggi, sehingga JST Radial Basis dapat dipergunakan sebagai suatu metode alternatif dari sekian banyak metode yang sudah ada