digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Panggea Ghiyats Sabrian
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Panggea Ghiyats Sabrian
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Panggea Ghiyats Sabrian
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Panggea Ghiyats Sabrian
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Panggea Ghiyats Sabrian
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Panggea Ghiyats Sabrian
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Panggea Ghiyats Sabrian
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Panggea Ghiyats Sabrian
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada tahun 2012 pemadaman listrik secara bergilir di Kota Tarakan beberapa hari terakhir, tampaknya masih akan berlanjut. Salah satu untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pembuatan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Mengingat energi alternatif yang paling berpotensi untuk daerah katulistiwa seperti Indonesia adalah energi matahari. Dikarenakan tidak adanya data radiasi matahari di Pulau Tarakan maka dilakukanlah simulasi dengan model-model estimasi energi matahari. Modelmodel estimasi yang dipakai yaitu model Harvegas dan Samani, model Annandale, model Wu, model Hunt, dan model Tarpley. Sebelum menentukan model mana yang terbaik dilakukan validasi terlebih dahulu dengan data observasi yang didapat dengan survai langsung diwilayah penelitian menggunakan actinograph. Dan model yang terbaik untuk wilayah ini adalah Model Tarpley yang menunjukkan nilai error yang aling kecil yaitu MBE 0,07% dan RMSE 11.68%, juga nilai korelasi yang paling tinggi 0,962. Kemudian dilakukan estimasi dengan model Tarpley, hasilnya menunjukkan bahwa bulan maret merupakan bulan dengan rata-rata estimasi terbesar yaitu 3293.39 Wh/m2 dan bulan november merupakan bulan dengan rata-rata nilai estimasi terrendah yaitu 2665.93 Wh/m2. Rata-rata estimasi energi radiasi matahari selama tahun 2007-2010 berkisar antara 3016.26 -2889.43 Wh/m2. Wilayah dengan rata-rata estimasi terbesar berada di pantai utara Pulau Tarakan. Hasilnya untuk membuat PLTS di Pulau Tarakan dengan menggunakan metode PV sizing Stand-alone system memerlukan luas PV seluas 3667.6 m2 dan memerlukan sel surya 5502 dengan susunan 3 seri dan 2751 pararel. Memerlukan baterai sebanyak 1158 unit dengan susunan 2 seri dan 579 parallel dan memerlukan biaya Rp149.844.854.128.