Fondasi Prebored and Precast pile (PP pile) adalah suatu sistem fondasi yang bertujuan untuk
memudahkan proses memasukkan precast concrete spun pile ke dalam tanah tanpa
menimbulkan getaran dan kebisingan. Instalasi fondasi PP pile didahului dengan proses
membuat lubang bor hingga kedalaman rencana, yang bertujuan untuk menggemburkan tanah
dan mengaduknya dengan pasta semen hingga menjadi bubur soil-cement mixture (SCM)
sehingga spun pile dapat diturunkan melalui lubang bor tersebut dengan mudah. Bubur SCM
akan mengeras seiring dengan waktu proses hidrasi semen yang pada akhirnya dapat
berkontribusi terhadap daya dukung fondasi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti
mekanisme transfer beban fondasi Prebored and Precast pile (PP pile) yang memiliki lapisan
antarmuka ganda pada tanah lempung yang banyak tersebar luas di Indonesia. Fondasi PP pile
terdiri dari dua struktur, yaitu spun pile dan kolom SCM. Penelitian ini adalah yang pertama
dilakukan di Indonesia, sementara ini ada beberapa proyek di Indonesia yang telah menerapkan
sistem fondasi ini, dengan mengacu pada ketentuan fondasi Hyper-Straight (HS pile) yang
telah disertifikasi oleh The Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism of Japan
(MLIT Japan). Sertifikat MLIT Japan hanya mengatur metode instalasi fondasi HS pile dan
persamaan daya dukung empiris pada jenis tanah kerikil, pasir, dan tanah argillaceous. Jenis
spun pile yang umum digunakan untuk fondasi PP pile adalah straight spun pile dan nodular
spun pile. Nodular spun pile adalah jenis spun pile yang memiliki sirip-sirip di sepanjang
badannya.
Sampel fondasi PP pile dengan menggunakan straight spun pile yang berukuran diameter luar
500 mm dan panjang 15 m, dievaluasi melalui uji pembebanan statis aksial tekan dengan
menggunakan metode Quick Load test (QL test) sesuai ketentuan ASTM D1143/D1143M-07
(Reapproved 2013) yang dilakukan secara full scale dengan beban uji yang dipusatkan pada
straight spun pile. Instrumen strain gauge dan tell-tale dipasang di dalam fondasi dan kolom
SCM. Dimensi lubang bor adalah 750 mm dengan kedalaman pengeboran 15,75 m sehingga
posisi ujung bawah straight spun pile “melayang” 75 cm dari dasar lubang bor, yang
difungsikan sebagai root protection. Sebagai pembanding, dibuat sampel PP pile – nodular
spun pile dengan dimensi yang sama, tetapi kedalaman lubang bor hanya 15 m sehingga
nodular spun pile tersebut duduk di dasar lubang. Nodular spun pile dipasang instrumen strain
gauge dan tell-tale didalamnya, sedangkan di dalam kolom SCM hanya dipasang tell-tale. Uji
pembebanan statis pada Sampel PP pile – straight spun pile dilakukan sebanyak 2 siklus
pembebanan karena pada siklus pembebanan pertama belum mencapai beban ultimit. straight
spun pile dan kolom SCM bergerak turun bersama pada fase penurunan elastis, tetapi setelah
memasuki fase penurunan plastis, penurunan dominan terjadi pada straight spun pile.
Perubahan perilaku penurunan tersebut terjadi akibat mekanisme transfer beban dinamis pada
lapisan antarmuka ganda di sepanjang badan fondasi yang berbeda dengan fondasi pada
umumnya. Performa ujung bawah spun pile yang dipasang “melayang” adalah tidak baik
dibandingkan dengan spun pile yang duduk di dasar lubang, yaitu sampel PP pile – nodular
spun pile. Root protection pada sampel PP pile – straight spun pile terkontaminasi oleh
endapan tanah lempung di dasar lubang. Pada sampel PP pile – nodular spun pile, pengaruh
sirip-sirip pada nodular spun pile dan posisi ujung bawah fondasi tiang yang diletakkan pada
dasar lubang sangat signifikan meningkatkan daya dukung fondasi PP pile, yaitu sebesar 2,5
kali dari PP pile - straight spun pile dengan ujung bawah fondasi tiang yang dipasang
“melayang”. Sirip-sirip pada nodular spun pile mampu mencengkeram dengan baik kolom
SCM sehingga displacement akibat transfer beban, terjadi pada lapisan antarmuka SCM-soil.
Daya dukung ultimit fondasi PP pile – straight spun pile yang menghasilkan penurunan pada
kepala fondasi sebesar 25 mm adalah 2000 kN, dengan proporsi daya dukung ujung 545 kN
dan daya dukung friksi 1455 kN. Daya dukung ultimit fondasi PP pile – nodular spun pile
pada kondisi penurunan kepala fondasi sebesar 25 mm adalah 5050 kN, dengan proporsi daya
dukung ujung 1400 kN dan daya dukung friksi 3650 kN.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah pentingnya mengetahui mekanisme transfer beban
fondasi PP pile pada tanah lempung. Performa daya dukung fondasi pp pile ditentukan oleh
kekuatan material SCM, penempatan posisi ujung bawah fondasi, dan jenis spun pile, yaitu
straight atau nodular. Persamaan daya dukung fondasi PP pile pada tanah lempung dapat
menggunakan persamaan daya dukung fondasi tiang bor dengan melakukan modifikasi pada
koefisien daya dukung ujung dan daya dukung friksi. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan panduan praktis dan teoritis untuk peningkatan desain fondasi di Indonesia,
terutama pada proyek-proyek konstruksi yang menggunakan fondasi PP Pile pada tanah
lempung.