
2025 SK PP Raden Ayesha Fadhilatunnisa Suriamihardja [19021105] - Abstract
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Raden Ayesha Fadhilatunnisa Suriamihardja [19021105] - List of Contents
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Raden Ayesha Fadhilatunnisa Suriamihardja [19021105] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Raden Ayesha Fadhilatunnisa Suriamihardja [19021105] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Raden Ayesha Fadhilatunnisa Suriamihardja [19021105] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Raden Ayesha Fadhilatunnisa Suriamihardja [19021105] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Raden Ayesha Fadhilatunnisa Suriamihardja [19021105] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Raden Ayesha Fadhilatunnisa Suriamihardja [19021105] - References
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan
Foreign Direct Investment (FDI) secara signifikan memengaruhi pasar tenaga kerja; namun, dampaknya terhadap kesenjangan upah berdasarkan gender, khususnya di kawasan ASEAN dan negara-negara berkembang Asia lainnya, masih belum dieksplorasi. Studi yang ada mengungkapkan bagaimana pengaruh FDI terhadap kesenjangan upah, yang dibentuk oleh konteks kelembagaan dan kebijakan. Meskipun demikian, sedikit perhatian telah diberikan pada dinamika ekonomi ASEAN yang unik. Studi ini menggunakan fixed-effect model dengan data panel dari 33 negara berkembang Asia (2013–2022) untuk menganalisa dampak FDI terhadap kesenjangan upah berdasarkan gender dan peran moderasi cuti hamil berbayar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa FDI memperburuk kesenjangan upah berdasarkan gender, dengan cuti hamil berbayar mengurangi dampak ini di negara-negara berkembang Asia yang lebih luas, meskipun menunjukkan dampak yang lebih kecil di ASEAN. Hasil ini menggarisbawahi pentingnya kebijakan yang berfokus pada gender, seperti cuti hamil yang didanai pemerintah dan kerangka kerja dalam pengasuhan anak bersama, dalam mempromosikan kesetaraan dalam ekonomi yang didorong oleh FDI.