Meskipun titania (TiO2) merupakan fotokatalis yang paling banyak diteliti, pemanfaatan TiO2 masih memiliki kendala karena energi bandgap yang tinggi (~3,29 eV), waktu rekombinasi yang cepat, dan densitasnya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis material fotokatalis apung berbasis black titania (bT) yang dideposisikan pada material apung berupa gabus yang diaktivasi dengan H3PO4 (cork activated carbon (CAC)), serta menggunakan H3PO4 sebagai senyawa jangkar untuk meningkatkan efisiensi deposisi. Sintesis bT dilakukan dengan metode reduksi menggunakan gelombang mikro dan menambahkan NaBH4 sebagai reduktan guna mereduksi struktur Ti4+ menjadi Ti3+. Adapun CAC disintesis melalui aktivasi kimia dengan H3PO4 menggunakan metode pirolisis untuk meningkatkan luas permukaan serta menambahkan gugus fungsi yang mendukung aktivitas fotokatalitik. Adapun proses deposisi material fotokatalis dengan material apung menggunakan metode ultrasonikasi dengan dua variasi utama yaitu dengan dan tanpa H3PO4 sebagai senyawa jangkar.
Beberapa variasi yang dibuat dalam penelitian ini meliputi: material fotokatalis tanpa material apung pendukung, material fotokatalis yang dideposisikan pada gabus tanpa aktivasi, material fotokatalis yang dideposisikan pada gabus yang diaktivasi dengan H3PO4, material fotokatalis yang dideposisikan pada gabus dengan penambahan H3PO4 sebagai perekat, dan material fotokatalis yang dideposisikan pada gabus yang diaktivasi dengan H3PO4 serta menggunakan H3PO4 sebagai perekat. Penambahan gabus sebagai material apung pendukung secara signifikan meningkatkan performa fotokatalitik hingga ±20% atau hampir dua kali lipat dibandingkan dengan material fotokatalis sebelum dideposisikan. Selain itu, aktivasi gabus menggunakan H3PO4 mampu meningkatkan performa fotokatalitik sebesar 2–3% dibandingkan dengan fotokatalis yang dideposisikan pada gabus tanpa aktivasi. Penambahan H3PO4 sebagai perekat juga memperkuat ikatan antara material apung pendukung dan fotokatalis, yang dibuktikan melalui spektrum FTIR. Selain itu, penggunaan H3PO4 sebagai perekat mampu meningkatkan performa fotokatalitik hingga 2,3–2,5 kali lipat dibandingkan dengan material fotokatalis sebelum dideposisikan.