digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - KEISHA PRILLIA QAYYIMA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kompleks Gunung Api Ciremai terletak di Busur Sunda, yang terbentuk dari konvergensi Lempeng Eurasia dengan Lempeng Indo-Australia. Proses tektonik ini berpengaruh terhadap proses magmatik yang terjadi di Kompleks Gunung Api Ciremai. Penelitian ini bertujuan untuk memahami karakteristik dan sejarah magmatisme, serta tatanan tektonik melalui analisis petrologi dan geokimia batuan volkanik. Data primer diambil dari lapangan berupa 20 sampel batuan volkanik untuk analisis petrografi dan 14 sampel untuk analisis geokimia, serta 37 data sekunder geokimia batuan dari jurnal terpublikasi, serta data citra satelit, yakni DEMNAS, Landsat-8 dan ASTER. Aktivitas Kompleks Gunung Api Ciremai terbagi menjadi 4 periode sejak Pleistosen, yaitu Periode Gunung Putri, Gunung Gegerhalang, Kawah Wurung, dan Gunung Api Ciremai Muda beserta gunung api parasitnya. Lava Periode I berupa basalt bertekstur porfiritik dengan fenokris plagioklas, piroksen, olivin, dan mineral opak, serta SiO2 54,87-55,37 % berat. Lava Periode II berupa basalt olivin, basalt, dan andesit hornblenda bertekstur porfiritik dengan fenokris piroksen, olivin, hornblenda, dan mineral opak, serta SiO2 50,71-58,02 % berat. Lava Periode III berupa basalt bertekstur porfiritik dengan fenokris plagioklas, piroksen, olivin, dan mineral opak, serta SiO2 50,81-58,21 % berat. Lava Periode IV berupa basalt olivin, basalt, dan andesit piroksen bertekstur porfiritik dengan fenokris plagioklas, piroksen, olivin, dan mineral opak, serta SiO2 49,43-59,35 % berat. Magma Kompleks Gunung Api Ciremai berasal dari peleburan kerak samudra dengan kontaminasi kerak kontinen. Magma memiliki afinitas kalk-alkali dengan komposisi andesit basaltik dan pengayaan Fe pada awal pembentukannya di Gunung Putri. Diferensiasi magma dan perpindahan pusat erupsi membentuk Gunung Gegerhalang. Injeksi dan pencampuran magma basaltik memicu erupsi besar, yang membentuk Kaldera Gegerhalang. Pusat erupsi bergeser ke barat laut, mengawali aktivitas di Kawah Wurung, dengan magmatisme yang berlanjut. Pusat erupsi berpindah ke arah timur, membentuk Gunung Api Ciremai saat ini, dengan empat gunung api parasit di zona lemah rim Kaldera Gegerhalang. Variasi magma dikontrol oleh fraksionasi kristal, injeksi dan pencampuran magma basaltik, serta asimilasi. Perpindahan pusat erupsi dikontrol struktur berarah barat laut – tenggara.