Assessment Center adalah sarana penilaian yang dilakukan dengan penggunaan
multi simulasi, multi asesor, serta proses agregasi penilaian yang seluruhnya
bersifat mandatory dalam pelaksanaan asesmen. Kondisi saat ini, Laporan
Dinamika Cluster Kompetensi, salah satu komponen laporan asesmen, dibuat oleh
asesor. Hal ini menyebabkan asesor membutuhkan lebih banyak waktu dalam
melaksanakan tugas. Dengan kondisi permintaan pelaksanaan Assessment Center
yang semakin banyak dan jumlah asesor yang terbatas, perlu dilakukan upaya agar
produktivitas pelaksanaan Assessment Center dapat ditingkatkan. Penelitian ini
mengusulkan penggunaan Natural Language Generation (NLG) sebagai alternatif
solusi untuk pembuatan Laporan Dinamika Cluster Kompetensi. NLG merupakan
suatu sub task dalam Natural Language Processing (NLP) pembuatan teks bahasa
alami dari data terstruktur, yang merupakan sumber data yang digunakan asesor
dalam pembuatan laporan tersebut.
Penelitian ini melakukan 3 pendekatan dalam pembuatan model NLG tersebut.
Model template-based dapat membuat paragraf secara langsung dari data tabular,
model dibuat dengan mendefinisikan kerangka kalimat kemudian mengisi kerangka
tersebut dengan informasi yang relevan. Kemudian dilakukan juga pendekatan
Data-to-Text dengan mentransformasikan data tabular menjadi format flat string
(linearization) sebagai input model yang digunakan untuk melatih pre-trained
language model. Terakhir pendekatan text-to-text yang merupakan model parafrase
dengan melakukan pelatithan pada pre-trained language model dari input berupa
data teks menggunakan output dari template-based sebagai input model. Dalam
implemetasinya, model template-based dapat langsung diimplementasikan
terhadap data, namun proses pembuatan model memakan waktu cukup lama
dikarenakan pembuatannya secara manual. Pendekatan data-to-text relatif lebih
mudah implementasinya, sementara itu, model text-to-text membutuhkan pipeline
agar dapat digunakan sebagai pemroses data tabular menjadi data teks sehingga
model dapat bekerja. Kedua metode tersebut sama-sama membutuhkan data yang
banyak, sehingga dilakukan augmentasi untuk membuat data sintesis dengan tujuan
agar model dapat bekerja lebih baik.
iii
Setelah melakukan evaluasi secara kuantitatif dan evaluasi secara kualitatif, model
text-to-text menjadi model dengan output laporan terbaik. Hasil evaluasi kualitatif
oleh asesor menunjukkan bahwa model text-to-text menghasilkan laporan yang
dianggap lebih baik dibandingkan pendekatan lainnya. Dari sisi fluency (skor 3.60)
model tersebut mendapatkan skor yang sama dengan laporan asli (skor 3.60), selain
itu untuk kategori faithfulness (skor 3.31) dan coherence (skor 3.60) dapat melebihi
skor evaluasi laporan asli (skor faithfulness 3.23 dan coherence 3.53). Sedangkan
template-based (skor 3.33) mengungguli laporan oleh manusia dan model text-totext
pada kategori faithfulness. Sedangkan pendekatan Data-to-Text mendapatkan
skor evaluasi paling kecil dari semua model.
Perpustakaan Digital ITB