ABSTRAK Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Teknik stereotactic body radiation therapy (SBRT) memungkinkan pemberian dosis
radiasi tinggi secara presisi dalam pengobatan kanker, sekaligus memperpendek total
waktu terapi. Namun, jadwal fraksinasi dosis optimal untuk SBRT pada kanker prostat
masih belum diketahui. Faktor percepatan repopulasi sel kanker dan variasi risiko
pasien juga perlu dipertimbangkan dalam menentukan jadwal fraksinasi yang optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jadwal fraksinasi dosis optimal pada SBRT
kanker prostat dengan mempertimbangkan faktor repopulasi dan variasi risiko pasien.
Metode yang digunakan melibatkan perhitungan variasi jadwal fraksinasi
menggunakan model radiobiologi, yaitu tumor control probability (TCP) dan
equivalent dose pada 2 Gy (EQD2). Parameter radiobiologi kanker prostat
dioptimalkan menggunakan metode maximum likelihood estimation (MLE). Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa jadwal fraksinasi dengan total dosis radiasi 40 Gy
dalam 5 fraksi dan 38 Gy dalam 4 fraksi menghasilkan probabilitas pengendalian
kanker tertinggi, yaitu 99%. Jadwal fraksinasi dengan total dosis radiasi 38 Gy dalam
4 fraksi memberikan total dosis efektif tertinggi, sebesar 89 Gy.
Tanpa memperhitungkan faktor repopulasi, perhitungan probabilitas pengendalian
kanker dan total dosis efektif cenderung overestimate. Di sisi lain, variasi risiko pasien
tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil perhitungan. Namun, penentuan jadwal
fraksinasi optimal pada SBRT kanker prostat masih memerlukan pertimbangan lebih
lanjut terkait probabilitas komplikasi menggunakan model normal tissue complication
probability (NTCP).
Perpustakaan Digital ITB