digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Salma Aqilah Zahroh
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Teknik stereotactic body radiation therapy (SBRT) memungkinkan pemberian dosis radiasi tinggi secara presisi dalam pengobatan kanker, sekaligus memperpendek total waktu terapi. Namun, jadwal fraksinasi dosis optimal untuk SBRT pada kanker prostat masih belum diketahui. Faktor percepatan repopulasi sel kanker dan variasi risiko pasien juga perlu dipertimbangkan dalam menentukan jadwal fraksinasi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jadwal fraksinasi dosis optimal pada SBRT kanker prostat dengan mempertimbangkan faktor repopulasi dan variasi risiko pasien. Metode yang digunakan melibatkan perhitungan variasi jadwal fraksinasi menggunakan model radiobiologi, yaitu tumor control probability (TCP) dan equivalent dose pada 2 Gy (EQD2). Parameter radiobiologi kanker prostat dioptimalkan menggunakan metode maximum likelihood estimation (MLE). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jadwal fraksinasi dengan total dosis radiasi 40 Gy dalam 5 fraksi dan 38 Gy dalam 4 fraksi menghasilkan probabilitas pengendalian kanker tertinggi, yaitu 99%. Jadwal fraksinasi dengan total dosis radiasi 38 Gy dalam 4 fraksi memberikan total dosis efektif tertinggi, sebesar 89 Gy. Tanpa memperhitungkan faktor repopulasi, perhitungan probabilitas pengendalian kanker dan total dosis efektif cenderung overestimate. Di sisi lain, variasi risiko pasien tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil perhitungan. Namun, penentuan jadwal fraksinasi optimal pada SBRT kanker prostat masih memerlukan pertimbangan lebih lanjut terkait probabilitas komplikasi menggunakan model normal tissue complication probability (NTCP).