digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Active Noise Control (ANC) dibangun berdasarkan prinsip superposisi destruktif dari gelombang akustik. Dengan membangkitkan suatu gelombang ‘anti noise’, yaitu gelombang yang memiliki beda fasa 180 derajat terhadap gelombang bising, akan diperoleh peredaman bising sebagai akibat dari superposisi yang bersifat destruktif dari kedua gelombang akustik tersebut. ANC sangat efektif untuk meredam bising frekuensi rendah dan sangat tepat untuk melengkapi sistem peredaman pasif karena terdapat hubungan yang berbanding terbalik antara frekuensi dengan ketebalan peredam pasif. Secara garis besar, terdapat 2 langkah proses kendali bising aktif, yaitu proses identifikasi jalur sekunder dan proses kendali bising. Proses identifikasi yang dilakukuan adalah identifikasi jalur sekunder untuk sistem kendali bising aktif kanal tunggal dan proses kendali bising mengunakan algoritma FxLMS. Adapun sebagai plant berupa beberapa sinyal sinus yang dibangkitkan dan blower. Hasil percobaan menunjukan bahwa nilai peredaman sangat bergantung pada nilai learning rate µ, konfigurasi percobaan, dan sumber bising. Nilai peredaman suara bising yang berupa sinyal sinus yang dibangkitkan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan suara bising blower.