Brine panas bumi menjadi sumber alternatif litium, silika dan air. Tingginya permintaan bahan baku baterai listrik menjadi salah satu alasan mengapa ekstraksi litium dari brine panas bumi sangat penting. Di sisi lain, berlebihnya brine di lapangan panas bumi yang terkadang tidak dapat diinjeksi ulang sepenuhnya karena terjadi evaporasi pada kolam, dapat digunakan sebagai bahan mentah untuk menghasilkan hidrogen ramah lingkungan. Penelitian ini pada dasarnya mensimulasikan proses pemurnian brine panas bumi untuk peningkatan konsentrasi litium, pemurnian air dan pemisahan silika secara bersamaan. Proses ini terdiri dari pretreatment brine dan pemisahan. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Aspen Plus® dan Matlab. Praperancangan menghasilkan proses yang mana aliran brine dapat menghasilkan sludge silika dalam bentuk CaSiO3 sebanyak 63,83 kg/batch yang mana membutuhkan 75,9 kg/batch lime. Proses ini mampu menghasilkan air distilat sebesar 30 ton/jam yang artinya memiliki potensi untuk memproduksi hidrogen dengan kapasitas 3357,5 kg-gas hidrogen/jam dengan sistem 185 MW. Brine yang telah diproses memiliki rasio Mg/Li sebesar 8,26 ×10?6, dengan konsentrasi akhir Lithium sebesar 212,29 ppm yang meningkat 9,39 kali dari konsentrasi awal Lithium dalam brine.