digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Open In Flip Book Dessy Rondang Monaomi

Peningkatan kebutuhan akan infrastruktur akibat industrialisasi dan urbanisasi menuntut adanya solusi bidang teknik dan infrastruktur untuk mengatasi masalah stabilitas tanah, khususnya terkait konsolidasi tanah yang dapat berdampak langsung pada kerusakan infrastruktur. Penelitian terkait konsolidasi tanah telah berkembang sejak teori Terzaghi (1925) hingga penggunaan metode Constant Rate of Strain (CRS), yang lebih efisien dibanding metode Incremental Load (IL). Namun, pengembangan instrumentasi konsolidometer modern masih menghadapi tantangan dalam akurasi pengendalian dan waktu pengujian. Penggunaan kendali bebas model dalam sistem konsolidometer ini didasarkan pada kesulitan untuk menentukan model matematis yang tepat. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas perilaku tanah yang tidak hanya bergantung pada satu parameter fisik, tetapi juga mencakup ketidakpastian yang inheren dalam sifat material, stratifikasi tanah, dan batasan geometri. Ketidakpastian ini diperburuk oleh kurangnya data yang representatif dan variasi spasial yang sering kali tidak dapat diukur secara akurat dengan metode tradisional. Penelitian ini berhasil merancang konsolidometer CRS yang diintegrasikan dengan Arduino dan LabVIEW untuk akuisisi data secara real- time. Sistem ini memanfaatkan sensor seperti load cell, dial indicator dan Pressure transmitter untuk mengontrol motor stepper. Penelitian ini menggunakan sistem kendali bebas model Q-Learning dan membandingkannya dengan kendali On/Off dan penambahan beban (metode tradisional). Q-Learning dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu Hybrid Q-Learning dan Online Q-Learning. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan bahwa performa kendali Q-Learning Online yang paling baik, yaitu ESS terendah untuk tekanan dan jarak (masing- masing 1,94% dan 0,40%), rise time tercepat untuk deformasi (8160 detik), dan overshoot terendah yaitu 0,94% untuk tekanan dan 0% untuk deformasi.