ABSTRAK Cakra Wisnu Murthy
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Cekungan Barito di Kalimantan Selatan adalah salah satu cekungan hidrokarbon
penting di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam menyediakan cadangan
minyak dan gas bumi. Meskipun memiliki sejarah eksplorasi yang panjang,
cekungan ini belum sepenuhnya berhasil dieksplorasi. Karakterisasi reservoir di
cekungan ini sangat penting untuk mengoptimalkan dan meningkatkan efisiensi
produksi sumber daya yang ada. Lapangan "Thomson" dikenal dengan geologi
yang kompleks dan beragam, dengan formasi batuan yang mencakup berbagai jenis
litologi seperti batupasir, batugamping, serpih, batubara, dan batuan vulkanik.
Kompleksitas ini diperumit oleh keberadaan struktur geologi seperti sesar dan
lipatan yang mempengaruhi distribusi dan kualitas reservoir.
Analisis data sumur menunjukkan bahwa Impedansi Akustik (AI) dan rasio Vp/Vs
adalah parameter elastis yang sensitif. Metode seismik Inversi Linear Programming
Sparse Spike (LPSS) digunakan untuk membentuk volume AI, dan Extended
Elastic Impedance (EEI) untuk volume rasio Vp/Vs. Analisis sensitivitas AI dan
VP/VS cenderung bersifat bias dan tidak dapat mengklasterkan dengan baik daerah
reservoir yang bersifat non-linear. Untuk mengatasi masalah ini, karakterisasi
reservoir dilakukan menggunakan atribut Curved Pseudo Elastic Impedance
(CPEI). Pendekatan CPEI diterapkan pada parameter petrofisik yang akan
dianalisis. Karena keterbatasan data, penelitian ini menggunakan parameter
resistivitas sebagai indikator untuk persebaran saturasi fluida. Sementara itu,
parameter Mu digunakan sebagai konstrain dari litologi, nilai Mu yang tidak
dipengaruhi oleh keberadaan fluida akan optimal untuk mengidentifikasi reservoir.
Atribut CPEI memiliki korelasi sebesar 0,721 dengan parameter resistivitas, dan
hasil atribut CPEI akan diubah menjadi volume resistivitas. Hasil volume
resistivitas ini menggambarkan persebaran hidrokarbon di lapangan "Thomson".