Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Electroencephalogram (EEG) telah berkembang pada diagnosis klinis,
pengembangan Brain-Computer Interface (BCI), dan penelitian perilaku kognitif.
Motor Imagery (MI) adalah proses mental saat gerakan diimajinasikan tanpa
melakukan gerakan fisik yang menghasilkan sinyal EEG dengan potensi besar
untuk aplikasi BCI, seperti pembangkitan gambar Pembangkitan gambar
berdasarkan sinyal EEG merupakan suatu pendekatan untuk lebih memahami
makna sinyal EEG. Namun, sifat kompleks sinyal EEG yang menyulitkan analisis
dan implementasi membutuhkan teknik akuisisi data yang tepat. Saat ini, model
pembangkitan gambar berbasis MI-EEG belum dilakukan sehingga penelitian ini
ditujukan menjawab kebutuhan dan potensi tersebut.
Solusi yang ditawarkan untuk menangani permasalahan ini adalah dengan
menggunakan model Transformer untuk klasifikasi dan Variational Autoencoder
(VAE) untuk pembangkitan gambar. Pelatihan dan pengujian model klasifikasi
dilakukan dengan dua varian dan satu jenis pelatihan untuk evaluasi yakni, varian
sliding windoew, varian pilihan kanal, dan error proofing per subjek. Model varian
sliding window 5 ms memiliki performa tertinggi dengan accuracy 58.45%,
precision 57,82%, recall 57,89%, dan F1-Score 57,57%. Model untuk error-
proofing menunjukkan performa pada subjek J tertinggi yaitu 85,86% dengan
perbedaan performa klasifikasi yang sangat beragam antar subjek yang
mengindikasikan kurangnya kualitas set data. Berbasis model klasifikasi ini
dibangun model VAE untuk pembangkitan gambar dengan hasil performa model
yang selaras dengan nilai performa model klasifikasi. Model pembangkitan gambar
menampilkan representasi tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan, kaki kiri, dan
lidah. Meskipun model telah berhasil menghasilkan gambar rekonstruksi yang
merepresentasikan sinyal motor imagery, akurasi rekonstruksi masih sangat
bergantung pada performa model klasifikasi, variasi kondisi individu, serta faktor-
faktor pada desain ekseperimen (seperti konsentrasi, kelelahan subjek, konfigurasi
pengambilan data, dan lain sebagainya).