13519062 Feralezer L. G. Tampubolon.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Menemukan suatu fenomena antariksa seperti pelensaan gravitasi di tengah
banyaknya citra antariksa yang ada pada saat ini akan sangat melelahkan jika harus
dilakukan secara manual, namun masih bisa dipermudah dengan alat yang tepat,
seperti suatu upasistem temu balik citra antariksa berbasis deep learning yang
dikerjakan dalam tugas akhir ini. Agar dapat bekerja, upasistem tersebut
memerlukan suatu komponen berbasis deep learning yang dapat mengodekan citra
antariksa ke dalam bentuk vektor, sesuatu yang dapat ditemubalikkan. Oleh karena
itu, pada tugas akhir ini juga dilatih suatu model deep learning bertipe variational
autoencoder yang encoder-nya dapat mengodekan citra ke dalam bentuk vektor.
Model deep learning tersebut dilatih dengan bantuan dataset yang terdiri atas
88422 citra galaksi, 40500 di antaranya juga merupakan citra lensa gravitasi.
Eksperimen temu balik citra lensa gravitasi dengan upasistem temu balik citra
antariksa berbasis deep learning yang dikerjakan dalam tugas akhir ini memperoleh
nilai NDCG sebesar 0,722 terhadap validation set, 0,603 terhadap unseen data, dan
0,574 terhadap end-to-end data. Hasil tersebut menunjukkan kalau upasistem temu
balik citra antariksa berbasis deep learning yang dikerjakan dalam tugas akhir ini
cukup baik untuk diintegrasikan ke dalam suatu sistem pencarian kandidat lensa
gravitasi baru berbasis deep learning.