Peningkatan jumlah kendaraan bermotor, khususnya mobil, menciptakan masalah
terkait keterbatasan lahan parkir yang tersedia yang menyebabkan pengendara
kesulitan untuk mencari lahan parkir yang kosong. Situasi ini tidak hanya
memperburuk kemacetan lalu lintas tetapi juga meningkatkan emisi polusi udara,
karena pengendara harus terus bergerak mencari lahan parkir. Salah satu solusi
untuk menangani masalah ini adalah dengan menyediakan informasi terkait lahan
parkir kosong secara real-time untuk membantu pengendara mencari lahan parkir
kosong dengan cepat. Banyak studi telah mengadopsi sensor IoT sebagai teknologi
untuk mendeteksi okupansi parkir. Namun, pendekatan teknologi sensor IoT
memiliki kendala dalam hal biaya yang tinggi untuk pemasangan dan pemeliharaan,
terutama jika lahan parkir diperluas. Teknologi computer vision berbasis deep
learning menjadi solusi alternatif untuk deteksi okupansi parkir yang lebih skalabel
dan efisien dari segi biaya. Penggunaan deep learning dapat melakukan deteksi
okupansi parkir dengan akurat dan fleksibel sesuai kebutuhan area lahan parkir.
Namun, implementasi computer vision berbasis deep learning memerlukan sumber
daya komputasi yang tinggi. Konsumsi energi yang besar dalam penggunaan
metode deep learning untuk deteksi okupansi parkir juga menjadi salah satu
kekurangan lainnya, mengingat sistem ini perlu berjalan terus menerus selama 24
jam setiap hari. Beberapa studi telah mengadopsi penggunaan komputasi cloud
sebagai solusi untuk permasalahan ini, tetapi pendekatan tersebut memiliki
kekurangan dari segi latensi pengiriman data. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan sistem berbasis edge-cloud collaboration untuk
deteksi okupansi parkir. Sistem berbasis edge-cloud collaboration dikembangkan
dengan membagi beban kerja antara komputasi edge dan komputasi cloud.
Komputasi edge bertugas untuk melakukan proses deteksi okupansi parkir secara
langsung dari sumber data sehingga dapat mengurangi latensi. Sedangkan
komputasi cloud bertugas untuk mengumpulkan sampel, mengelola dataset, melatih
model deep learning, dan menampilkan hasil deteksi okupansi parkir ke para
pengguna. Metode kombinasi motion detection dan object detection untuk proses
deteksi okupansi parkir juga dirancang pada penelitian ini untuk menghemat
penggunaan energi pada komputasi edge. Motion detection berperan dalam
mendeteksi aktivitas di area lahan parkir dan meminimalisir penggunaan object
detection yang membutuhkan deep learning dan mengkonsumsi banyak energi.
Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini berhasil mengurangi latensi dalam
proses deteksi okupansi parkir secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan model
YOLOv5nu dan protokol MQTT untuk pengiriman data yang lebih cepat, sistem
ini mencatat peningkatan kecepatan sebesar 29,45% dibandingkan dengan
penggunaan komputasi cloud saja. Selain itu, dengan mengkombinasikan proses
motion detection dan object detection pada proses deteksi okupansi parkir
keseluruhan, rancangan metode ini berhasil menghemat energi hingga 37,93% pada
komputasi edge dibandingkan dengan penggunaan deteksi objek deep learning
secara eksklusif. Sehingga, sistem yang dikembangkan pada penelitian ini dengan
membagi beban kerja antara komputasi edge dan komputasi cloud menjadi edge-
cloud collaboration dapat mengurangi latensi proses deteksi okupansi parkir dan
sekaligus menghemat energi pada pelaksanaan prosesnya.