Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Industri minyak dan gas di Indonesia saat ini menghadapi tantangan dalam
mengoptimalkan produksi untuk lapangan yang sudah tua (mature field).
Pembelajaran mesin menjadi salah satu solusi potensial untuk memprediksi
produksi sumur minyak dan mendeteksi adanya anomali pada pompa secara dini.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja prediksi produksi sumur
minyak dan mendeteksi adanya anomali dengan menggunakan beberapa model
pembelajaran mesin yang dipilih, serta mengidentifikasi kombinasi fitur terbaik
dari penggabungan dua informasi yang berbeda untuk mencapai kinerja optimal.
Pada penelitian ini, data produksi sumur (surface fluid flow rate), dynamometer
card, dan kondisi pompa didapatkan dari lapangan minyak X yang ada di
Indonesia. Dynamometer pada SRP (Sucker Rod Pump) mencatat dan
menghasilkan menghasilkan grafik untuk merepresentasikan hasil pengukuran
dari jumlah beban pada satu siklik pemompaan terhadap perbedaan posisi plunger
load. Kinerja dari SRP dari waktu ke waktu dapat menurun sehingga data bersifat
time series. Pada penelitian ini, model pembelajaran mesin yang digunakan adalah
LSTM (Long Short-Term Memory), Bidirectional LSTM, Phased LSTM untuk
memprediksi produksi dari sumur minyak yang juga digunakan pada deteksi dini
anomali serta pembelajaran mesin Random Forest, Light Gradient Boosting
Machine, dan Adaboost sebagai perbandingan kinerja dari algoritma yang bersifat
ensemble. Kinerja model dievaluasi menggunakan metrik Mean Absolute
Percentage Error (MAPE), Root Mean Squared Error (RMSE), R-squared,
akurasi, presisi, recall, dan F1-score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model
LSTM dengan kombinasi fitur dynamometer card dan kondisi pompa
menunjukkan kinerja terbaik dalam memprediksi produksi sumur minyak dengan
MAPE 13.54% dan R-squared 0.74. Di sisi yang lain, model LSTM Bidirectional
dengan kombinasi fitur kondisi pompa dan produksi sumur memberikan kinerja
tertinggi dalam mendeteksi anomali secara dini dengan skor F1 0.92. Dari
penelitian ini, penggabungan fitur kombinasi fitur kondisi pompa dan
dynamometer card meningkatkan kinerja prediksi produksi sumur minyak, tetapi
tidak meningkatkan kinerja dari deteksi dini anomali. Produksi satu sumur minyak
dipengaruhi oleh kondisi reservoir sumur tersebut dan kondisi SRP sehingga
pengukuran produksi sumur yang konsisten terhadap waktu akan lebih
memudahkan memprediksi produksi minyak dan deteksi dini anomali.