Kemacetan lalu lintas merupakan masalah yang semakin kompleks di perkotaan besar, khususnya di kota-kota metropolitan seperti Jakarta. Simpang Pasar Santa, Simpang Gunawarman, dan Simpang Senopati adalah beberapa contoh simpang penting di Jakarta yang mengalami tekanan lalu lintas tinggi. Ketiga simpang ini merupakan bagian dari jaringan jalan yang menghubungkan berbagai kawasan bisnis, perumahan, dan rekreasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja simpang di lokasi studi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas dan juga akan mengeksplorasi berbagai alternatif solusi untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan di simpang-simpang tersebut. Dalam penelitian ini melibatkan data primer dan sekunder dengan rincian: geometrik jalan, panjang antrian kendaraan, data lalu lintas (volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, arah pergerakan lalu lintas, fase dan waktu siklus).
Dalam konteks ini, analisis kinerja simpang menggunakan aplikasi VISSIM dengan skenario do-nothing untuk kondisi eksisting dan do-something yang terdiri dari tiga alternatif yaitu, penambahan jumlah lajur, penambahan APILL untuk simpang tak bersinyal, dan pembangunan flyover. Berdasarkan hasil simulasi kondisi eksisting (do-nothing) menunjukkan bahwa Simpang Pasar Santa memiliki rata-rata tundaan sebesar 483,57 detik, Simpang Gunawarman sebesar 524,82 detik, dan Simpang Senopati sebesar 356,72 detik, dengan semua simpang berada pada Level of Service F. Selanjutnya untuk analisis do-something menghasilkan peningkatan kinerja lalu lintas yang signifikan, di mana Simpang Pasar Santa mengalami penurunan rata-rata tundaan menjadi 118,61 detik dengan Level of Service B, Simpang Gunawarman menjadi 110,29 detik dengan Level of Service B, dan Simpang Senopati menjadi 168,46 detik dengan Level of Service C.