digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Naufal Hafizh
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Naufal Hafizh
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Naufal Hafizh
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Naufal Hafizh
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Naufal Hafizh
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Naufal Hafizh
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Naufal Hafizh
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Konstruksi merupakan salah satu sektor penyumbang produk domestic bruto di Indonesia. Sektor konstruksi berada pada posisi terbesar ke-5 sebagai penyumbang PDB Indonesia. Terdapat banyak jumlah pemain dalam industri ini baik dari BUMN maupun swasta. Saat ini pemerintah melalui Kementerian BUMN memiliki 7 perusahaan yang bergerak pada sektor konstruksi. Pemerintah berencana melakukan penggabungan perusahaan untuk mengurangi jumlah perusahaan yang dikelola dari semula 7 perusahaan menjadi 3 perusahaan saja. Salah satu perusahaan yang akan digabungkan adalah PT. Pembangunan Perumahan dan PT. Wijaya Karya. Langkah penggabungan ini dilakukan bertujuan untuk menyehatkan kondisi keuangan perusahaan dan memfokuskan perusahaan pada core bisnisnya. Dengan menggunakan metode kualitatif dan data sekunder yang diperoleh melalui laporan keuangan, laporan tahunan, dan sumber lainnya, penelitian dimulai dengan melakukan konsolidasi laporan keuangan kedua perusahaan. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui jumlah asset serta beban yang harus ditanggung perusahaan nantinya.Berdasarkan strategi korporasi perusaahaan berada di tahap pengurangan. Kemudian penulis melakukan langkah restrukturisasi dengan menggunakan hexagonal restruring framework. Langkah restrukturisasi ini digunakan karena perusahaan menghadapi tantangan dengan jumlah pinjaman jangka pendek yang besar serta berada dalam posisi yang rugi. Langkah selanjutnya adalah melakukan proyeksi keuangan setelah dilakukan restrukturisasi. Dengan dilakukannya restrukturisasi akan mengurangi beban operasional perusahaan pasca pelepasan anak perusahaan, dan pelunasan pinjaman jangka pendek akan memperkecil angsuran pinjaman yang harus dibayarkan perusahaan setiap tahunnya. Proyeksi ini menunjukkan perusahaan akan mampu membalikkan keadaan dari sebelumnya rugi menjadi memperoleh keuntungan setiap tahunnya.