digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan Panas Bumi dominasi air merupakan salah satu lapangan panas bumi penghasil listrik terbesar di Indonesia dengan kapasitas pembangkit listrik yang terpasang di unit-A sebesar 55 MWe dan terdapat fasilitas injeksi brine dengan kapasitas injeksi brine kumulatif di sumur-X sebesar 4.300 ton per jam. Migrasi dari sistem injeksi hot brine ke sistem injeksi cold brine dalam mengelola cairan pembuangan di lapangan panas bumi dominasi air untuk meminimalkan masalah operasional pompa injeksi brine karena adanya banyak pengendapan silica sand (SiO2) di sumur-X. Namun, upaya ini tampaknya tidak efektif karena skala laju endapan sangat intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan kinerja pompa reinjeksi akibat pengendapan kerak. Software Aspen HYSYS V11 digunakan untuk mensimulasikan kinerja pompa reinjeksi dan analisis hidrolik. Data input yang dibutuhkan untuk perhitungan adalah design temperature, design pressure, routing pipa, tikungan, katup, dan elevasi pipa. Efek terhadap perubahan diameter impeler dan diameter pipa akibat pengendapan kerak yang dievaluasi lebih mendalam. Hasil simulasi berupa head 173,5-meter dari sistem pemompaan ini. Head yang dihitung kemudian dibandingkan dengan head rancangan untuk mengevaluasi kinerja pompa reinjeksi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa perubahan temperature serta pressure baik di inlet maupun outlet pipa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pompa tipe BB1-HSB API 610. Dimana pompa HSB API 610 (ISO 13709) tipe BB1 adalah split aksial, single stage, horizontal force, and between bearing. Dari hasil analisis penyebab terjadinya kebocoran dikarenakan adanya indikasi rutin aliran turbulen di tikungan S-elbow sehingga mengakibatkan friction factor yang berdampak laju erosi pada material selama 4 tahun terakhir. Kondisi tersebut menyebabkan tingkat penipisan di elbow sebesar 4,16 mm/tahun.