digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak_Diva Balqis Azzahra
PUBLIC yana mulyana

Ekspresi heterolog jalur mevalonat pada Bacillus subtilis dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan produksi terpenoid. Dibutuhkan metode kuantifikasi yang sederhana dan cepat dalam rangka seleksi klon. Oleh karena itu, dilakukan kajian pendahuluan untuk membuktikan kemampuan metode kromatografi lapis tipis densitometri (KLT-densitometri) dalam perhitungan kadar mevalonolakton, suatu bentuk lakton dari asam mevalonat, khususnya pada B. subtilis yang membawa jalur mevalonat bagian atas. Terdapat dua perlakuan terhadap B. subtilis strain tersebut, yaitu yang non-induksi dan diinduksi oleh Isopropyl ?-D-1-thiogalactopyranoside (IPTG). Mevalonat yang dihasilkan diderivatisasi menjadi mevalonolakton pada pH 2, lalu diekstraksi dengan pelarut etil asetat. Kajian pendahuluan dilakukan berdasarkan pedoman The International Council for Harmonisation (ICH) menggunakan fase gerak n-heksana-aseton (2,6:2,4 v/v). Metode ini menunjukkan spesifisitas yang baik dengan resolusi >2 dan selektivitas >1. Linearitas diamati pada rentang 100-600 ng/?l (R2= 0,999). Batas deteksi dan batas kuantifikasi secara berurutan adalah 24,910 ng/?l dan 75,485 ng/?l. Akurasi dan presisi dari metode ini juga memenuhi syarat. Akurasi dihitung berdasarkan perolehan kembali (102,237; 99,042; dan 100,276%). Sedangkan, presisi intra-hari dihitung dengan nilai %RSD (4,289; 3,786; dan 4,375%) dan presisi antar-hari (3,811; 2,643; dan 3,398%). Setelah itu, dilakukan pengukuran kadar mevalonolakton terhadap sampel yang diinduksi IPTG. Kadar yang dihasilkan dari mevalonolakton sebesar 1,002 mg/L kultur yang setara dengan mevalonat sebesar 1,141 mg/L kultur. Berdasarkan hasil penelitian, pengukuran mevalonolakton metode KLT-densitometri dapat dilakukan apabila dilakukan spike pada sampel karena kadar MVAL berada di bawah batas kuantifikasi.