digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Syaiful Anwar Sinaga
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Syaiful Anwar Sinaga
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Syaiful Anwar Sinaga
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Syaiful Anwar Sinaga
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Syaiful Anwar Sinaga
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Syaiful Anwar Sinaga
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertumbuhan industri elektronik yang tinggi berdampak pada jumlah limbah elektronik (e-waste) yang meningkat tiap tahunnya. Namun, e-waste management seperti pengumpulan dan daur ulangnya masih minim di berbagai negara, khususnya di Indonesia. Dalam e-waste terdapat Printed Circuit Boards (PCB) yang mengandung logam-logam berharga dengan kadar yang lebih tinggi dibandingkan kadar logam dari sumber primer sehingga PCB bekas berpotensi sebagai sumber sekunder. Dalam penelitian ini, daur ulang PCB bekas dipelajari dengan metode electrostatic separation untuk meningkatkan kadar dan perolehan logam berharga. Percobaan diawali dengan melakukan pencacahan terhadap PCB bekas menggunakan shredder di ikuti dengan penggerusan menggunakan ball mill untuk mendapatkan ukuran PCB <1190 ?m. Kemudian, dilakukan karakterisasi awal sampel PCB bekas menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan X-Ray Fluorescene (XRF) untuk mengetahui komposisi awal logam dalam PCB bekas. Setelah itu, konsentrasi elektrostatik PCB bekas dilakukan menggunakan electrostatic separator dengan variasi fraksi ukuran umpan yaitu -707 +420 ?m; -420 +297 ?m; dan -297 +210 ?m, tingkat high voltage yaitu 20; 25; 30; 35 kV, dan kecepatan rotasi roll yaitu 60; 70; 80; 90 rotation per minute (RPM). Setelah diperoleh produkta hasil berupa konsentrat dan tailing, dilakukan analisis konsentrat menggunakan XRF untuk melihat kadar logam pada setiap produk konsentrat. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan PCB memiliki komposisi unsur dengan kadar yang beragam. Kadar dan perolehan Al, Cu, dan logam total cenderung meningkat seiring dengan peningkatan high-voltage dan kecepatan roll. Kemudian fraksi ukuran yang semakin besar kadar Al, Cu, dan logam total cenderung meningkat. Perolehan Al dan logam total juga cenderung meningkat seiring dengan semakin besarnya fraksi ukuran partikel, sementara perolehan Cu cenderung turun seiring dengan semakin besarnya fraksi ukuran partikel. Hasil paling optimal didapatkan pada fraksi ukuran -707 +420 ?m, high voltage 30 kV, dan kecepatan roll 60 RPM dengan kadar dan perolehan Al pada fraksi konduktif sebesar 29,3% dan 49,8%; Cu sebesar 41,8% dan 73%; logam total sebesar 82,5% dan 41,7%.