digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Restu Aprinaldo
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan sebuah fasilitas penerbangan utama yang terletak di ujung selatan Pulau Bali, Indonesia. Letak geografisnya yang khas memainkan peran penting dalam industri pariwisata pulau ini. Angin Silang (crosswind) merupakan angin yang arahnya dari samping benda yang bergerak, seperti pesawat terbang yang sedang dalam penerbangan. Angin silang (crosswind) dapat membelokkan arah take off atau landing. Sedangkan tailwind berhembus dari arah belakang (ekor) pesawat dan akan mengurangi daya angkat. Kebanyakan pesawat akan menghindari take off dan landing jika terjadi tailwind karena hal ini dapat mengakibatkan penggunaan landasan terlalu Panjang. Proses menganalisis karakteristik angin dimulai dengan melakukan perhitungan nilai komponen angin, yang selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk persentase berdasarkan arah dan kecepatan angin. Setelah itu, dibuatlah diagram windrose dari data angin yang telah diolah menggunakan aplikasi wrplot, dengan tujuan menentukan arah angin dominan sepanjang periode tahun 2013–2022. Proses perhitungan komponen angin dimulai dengan memasukkan data arah dan kecepatan angin yang tercatat di landasan pacu ke dalam perangkat lunak Microsoft Excel. Angin yang berhembus di landas pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai berasal dari timur dan barat sehingga terlihat terdapat pengaruh monsun barat dan monsun timur. Kelas kecepatan yang dominan selama 10 tahun yaitu 4-10 knots dengan persentase sebesar 60% dan kelas kecepatan yang lebih dari 20 knots memiliki persentase sebesar 0,4%. Rata-rata kecepatan angin tertinggi terdapat pada musim JJA (JuniJuli-Agustus). Kemudian kecepatan angin di sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai terlihat meningkat Ketika pagi menuju siang hari. Pada bulan Januari, Februari dan Desember merupakan yang paling banyak terjadinya angin ekstrem (>20 knots) untuk proses operasional penerbangan selama 10 tahun di Bandara I Gusti Ngurah Rai.