Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Pada era di mana teknologi komunikasi seluler sudah menjadi kebutuhan dalam
kehidupan sehari-hari, kualitas sinyal 4G memainkan peran yang penting dalam
memastikan konektivitas yang lancar dan handal. Pengguna mengandalkan layanan
seluler untuk berbagai keperluan, mulai dari komunikasi dasar hingga streaming
video, gaming online, dan aplikasi IoT. Namun, tantangan utamanya adalah
bagaimana memprediksi cakupan sinyal yang optimal berdasarkan jarak dari
menara pemancar, terutama di lingkungan yang bervariasi seperti perkotaan padat,
pedesaan, dan daerah dengan topografi kompleks. Kebutuhan akan sinyal yang
andal semakin meningkat dengan perkembangan teknologi 5G yang menjanjikan
kecepatan lebih tinggi, latensi lebih rendah, dan kemampuan untuk mendukung
lebih banyak perangkat terhubung secara simultan.
Latar belakang penelitian ini didasarkan pada kesadaran akan pentingnya sinyal 5G
yang andal dalam mendukung berbagai aktivitas, mulai dari komunikasi hingga
penggunaan aplikasi berbasis internet serta teknologi baru yang dapat
diimplementasikan. Kendala yang dihadapi berkaitan dengan penerapan dan
optimasi jaringan 5G yang memerlukan prediksi cakupan jaringan yang akurat dan
kuat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan Solusi baru dalam
mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan model prediksi berbasis
machine learning menggunakan data jaringan 4G yang sudah mapan, sehingga
dapat digunakan pada teknologi 5G. Dengan pemahaman bahwa data historis dari
jaringan 4G dapat memberikan informasi yang berharga untuk penerapan jaringan
5G, pendekatan ini menawarkan potensi besar dalam perencanaan dan optimasi
jaringan seluler.
Dengan teknologi baru seperti machine learning (ML), model prediksi cakupan
sinyal akan semakin berkembang sehingga memungkinkan ML menjadi salah satu
metode baru yang akurat untuk digunakan ke depannya. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap. Pertama, dilakukan pengumpulan
data drivetest untuk memperoleh informasi tentang kualitas sinyal di berbagai
lokasi, seperti daerah urban dan suburban. Data ini kemudian dikombinasikan
dengan data yang diperoleh dari operator seluler untuk memperkaya fitur yang
ii
dibutuhkan guna melakukan prediksi, meningkatkan akurasi, dan representasi
secara keseluruhan. Data drivetest memberikan pengukuran lapangan yang real-
time, sementara data dari operator seluler mencakup informasi teknis seperti lokasi
menara, frekuensi operasi, dan konfigurasi antena.
Selanjutnya, beberapa algoritma machine learning dalam supervised learning
dipilih dan dilatih menggunakan data yang telah dikumpulkan. Dalam supervised
learning, digunakan teknik seperti regresi, klasifikasi, dan ensemble learning.
Metrik penilaian yang digunakan tetap berbasis regresi meskipun beberapa
algoritma diambil dari teknik klasifikasi atau ensemble learning, karena algoritma
tersebut tetap dapat diterapkan dalam konteks regresi. Model machine learning ini
tidak hanya memperhitungkan jarak dari menara pemancar tetapi juga faktor-faktor
lain seperti tinggi antena, tipe lingkungan (urban, suburban, rural), dan bahkan
cuaca, yang semuanya dapat mempengaruhi kualitas sinyal.
Proses pengembangan model machine learning ini mempertimbangkan berbagai
faktor yang memengaruhi kualitas sinyal, salah satunya adalah jarak dari menara
pemancar ke penerima. Dengan memanfaatkan pembelajaran dari data yang ada,
model-model ini mampu menghasilkan prediksi yang lebih akurat tentang level
sinyal berdasarkan jarak dari menara pemancar. Untuk meningkatkan akurasi
prediksi, dilakukan perbandingan dengan metode konvensional seperti Okumura-
Hata dan COST 231. Hal ini dilakukan untuk validasi prediksi yang dihasilkan oleh
machine learning, karena kedua model konvensional ini masih mampu melakukan
prediksi dengan cukup akurat pada jaringan 4G dan dapat dibandingkan dengan
data aktual yang didapat dari drivetest. Perbandingan ini juga membantu
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari model machine learning yang
dikembangkan, serta memberikan wawasan untuk perbaikan lebih lanjut.
Hasil penelitian ini diimplementasikan melalui pembuatan dashboard interaktif
menggunakan platform Streamlit. Dashboard ini memungkinkan pengguna untuk
berinteraksi dengan hasil penelitian, memilih area untuk pelatihan dan prediksi,
serta mengunggah data csv untuk kedua proses tersebut. Setelah melakukan
eksekusi, pengguna dapat melihat hasil seperti peta drivetest, perbandingan metrik
antara machine learning dan model konvensional, serta plot grafik yang
membandingkan prediksi level sinyal.
Dengan menggunakan pendekatan ini, penelitian ini berhasil mengembangkan
model prediksi sinyal 4G yang mampu memberikan estimasi cakupan sinyal
berdasarkan jarak dari menara pemancar ke penerima dengan tingkat akurasi yang
tinggi. Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi signifikan dalam
peningkatan kualitas layanan seluler saat ini tetapi juga membangun fondasi yang
kuat untuk pengembangan dan optimasi jaringan di masa depan. Selain itu, model
prediksi yang dikembangkan dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian
lebih lanjut dalam bidang optimasi jaringan, terutama dalam era teknologi yang
terus berkembang dengan cepat.