Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Perkembangan teknologi telekomunikasi terus bergerak maju, dan salah satu terobosan
signifikan adalah implementasi jaringan seluler 5G. Sinyal 5G menawarkan kecepatan dan
kapasitas yang luar biasa, namun efektivitasnya tergantung pada penyebaran infrastruktur yang
tepat. Masalah penting yang dihadapi dalam mengimplementasikan jaringan 5G adalah
memprediksi cakupan sinyal dengan akusrasi tinggi untuk menetukan lokasi optimal
pemasangan stasiun basis dan mengevaluasi efisiensi jaringan. Dengan meningkatnya
kompleksitas lingkungan urban dan suburban, termasuk interferensi bangunan, topografi yang
beragam, dan variasi kepadatan populasi, penting untuk mengembangkan metode prediktif
yang dapat mengatasi tantangan ini. Hal ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan
layanan jaringan 5G yang andal dan berkualitas di berbagai area cakupan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan algoritma machine learning model regresi yang
efektif untuk memprediksi cakupan sinyal pada jaringan seluler, mengidentifikasi kinerja
algoritma machine learning model regresi terbaik dalam memprediksi cakupan sinyal pada
jaringan seluler dan menganalisis kinerja algoritma machine learning model regresi dalam
memprediksi cakupan sinyal di area urban dan suburban. Algoritma-algoritma regresi yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi Linear Regression, Ridge Regression, Lasso
Regression, Decision Tree Regression, Random Forest Regression (dengan akurasi tertinggi),
Gradient Boosting Regression, Support Vector Regression, K-Nearest Neighbors Regression
dan XGBoost Regression.
Penelitian ini menggunakan dataset lapangan yang dikumpulkan secara drive test
menggunakan G-Net Track Pro dan data operator seluler. Data ini akan mencakup berbagai
informasi seperti kekuatan sinyal, tinggi antena pemancar, jarak antena pemancar dan penerima
(m), frekuensi, altitude, sudut elevasi, tilting offset angel, azimuth offset angel, LTERSSI (LTE
Reference Signal Received Power), dan Qual. Model regresi akan dikembangkan dengan
memanfaatkan data tersebut untuk memprediksi coverage pada jaringan seluler di berbagai
lokasi. Evaluasi kinerja model akan dilakukan menggunakan metode relevan, seperti Mean
Absolute Error (MAE), Root Mean Squared Error (RMSE) dan R-squared (R2
), untuk
menentukan algoritma machine learning model regresi yang paling akurat dalam memprediksi
cakupan sinyal.
Hasil penelitian menunjukan bahwa algoritma machine learning model regresi terbaik yang
digunakan adalah adalah Random Forest Regression, dengan nilai RMSE dan MAE paling
kecil, yaitu masing-masing sebesar 2.728740 dBm dan 1.724648 dBm, menunjukkan bahwa
Random Forest Regression memiliki kemampuan yang luar biasa dalam meminimalisir
kesalahan prediksi. Selain itu, Random Forest Regression juga memiliki nilai R2 terbaik
sebesar 0.9182 menegaskan bahwa model ini dapat menjelaskan 91,82% variasi dalam data,
yang merupakan pencapaian tertinggi dibandingkan model-model lainnya. Setelah proses
Hyperparameter Tuning, Random Forest Regression tetap menjadi model unggulan dengan
nilai RMSE dan MAE terbaik, yaitu masing-masing menjadi 2.737140 dBm dan 1.728487
dBm, serta nilai R2 sebesar 0.917675. Meskipun terdapat penurunan kecil dalam nilai R2 setelah
Tuning, model ini menunjukkan stabilitas dan akurasi yang konsisten, menegaskan posisinya
sebagai pilihan utama dalam memprediksi cakupan sinyal pada jaringan seluler.
Dalam penelitian ini, Random Forest Regression terbukti menjadi algoritma machine learning
model regresi terbaik dengan nilai yang signifikan dalam memprediksi coverage pada jaringan
seluler. Penyesuaian Hyperparameter juga memperkuat stabilitas dan akurasi model, meskipun
ada penurunan kecil dalam nilai R2. Keunggulan Random Forest Regression terletak pada
kemampuannya untuk menangani data dengan kompleksitas tinggi dan variasi besar, serta
adaptasinya yang baik terhadap perubahan dalam data input. Keberhasilan Random Forest
Regression dalam penelitian ini menawarkan dasar yang kuat bagi penelitian dan
pengembangan lebih lanjut dalam bidang telekomunikasi, khususnya dalam meningkatkan
kualitas dan jangkauan layanan jaringan. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya
memberikan kontribusi signifikan terhadap pengetahuan yang ada tetapi juga menetapkan
standar bagi studi mendatang dan aplikasi praktis di lapangan.