digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak_Suprayetno
PUBLIC yana mulyana

Latar Belakang: Aktivitas fisik tinggi sering menyebabkan kelelahan otot dan cedera, sehingga terapi pijat menjadi pilihan pengobatan alternatif. Banyak terapis bekerja dalam kondisi yang tidak ergonomis, yang dapat menyebabkan kelelahan otot. Penelitian ini menilai dampak durasi pijat terhadap kelelahan otot terapis untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas layanan. Metode: Penelitian melibatkan 6 terapis mahasiswa FPOK UPI yang diukur menggunakan surface electromyography (sEMG), laktat darah, dan handgrip dynamometer pada menit ke-0, ke-16, dan ke-32. Hasil: Dari data yang dimiliki pada penelitian ini, tidak memiliki cukup bukti untuk membuktikan bahwa durasi pijat berpengaruh signifikan terhadap sEMG lengan kanan dan kiri (p-value > 0,05). Namun, durasi pijat memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan kadar laktat darah (p- value 0,000), terutama antara 0 dan 16 menit serta 0 dan 32 menit. Durasi pijat juga mempengaruhi power lengan, khususnya pada handgrip endurance kanan dan kiri serta handgrip strength kiri (p-value 0,000), dengan perbedaan signifikan pada beberapa variabel waktu. Kesimpulan: Dari data yang dimiliki pada penelitian ini, tidak memiliki cukup bukti untuk membuktikan bahwa durasi pijat memberikan pengaruh signifikan terhadap kelelahan otot pada terapis mahasiswa FPOK UPI Bandung yang dianalisis menggunakan sinyal listrik otot, laktat darah, dan power lengan (p-value MANOVA Pillai’s Trace 0,147, Wilks’Lambda 0,054).