digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Reynard Alexander Zebua
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kebutuhan energi dunia kian lama kian meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Salah satu sumber energi yang paling dominan digunakan oleh masyarakat dunia adalah minyak bumi dan gas alam. Untuk mengimbangi permintaan, diperlukan fasilitas penunjang yang mumpuni. Berbagai jenis fasilitas eksplorasi dan produksi minyak dan gas alam dikembangkan dengan keunggulannya masing-masing. Perlahan namun pasti, eksplorasi minyak dan gas alam akan menuju perairan yang lebih dalam, sehingga dibutuhkan fasilitas pendukung yang mampu memfasilitasi kegiatan eksporasi dan produksi pada kondisi tersebut. Produk subsea facilities hadir untuk mengatasi permasalahan tersebut. Diperlukan analisis mendalam mengenai tahapan dan metode yang akan digunakan dalam instalasi subsea facilities. Dilakukan analisis sensitivitas berdasarkan wave scatter untuk lokasi instalasi. Dengan berpedoman pada DNV-RP-H103, dilakukan analisis respon kapal untuk arah pembebanan lingkungan ± 15? dari arah kapal yang dinyatakan dalam prosedur instalasi. Untuk setiap pembebanan lingkungan dilakukan pula analisis untuk beberapa tahapan instalasi, yaitu ketika modul sedang berada di udara, ketika modul memasuki splash zone (sebagian struktur terendam air), ketika seluruh struktur telah terendam air, ketika struktur mencapai beberapa step kedalaman air (25%. 50%, 75%), dan ketika struktur berada 10m di atas dasar laut. Selain itu, terdapat analisis tambahan untuk beberapa step, yaitu analisis wave shield effect yang dihasilkan oleh difraksi dari badan kapal ketika memasuki splash zone dan juga dilakukan analisis ketika AHC (Active Heave Compensator) dinyalakan dan juga ketika AHC dimatikan saat struktur berada 10m di atas dasar laut. Rangkaian analisis tersebut, dilakukan guna memastikan batasan kondisi lingkungan yang diperbolehkan untuk instalasi struktur manifold dan suction pile. Analisis dilakukan dengan bantuan OrcaFlex 11.d dan juga OrcaWave 11.d. Dari analisis, diperoleh batasan kondisi lingkungan yang diperbolehkan untuk instalasi manifold dan suction pile. Terdapat beberapa tahapan yang dianggap kritis dalam instalasi, diantaranya ketika struktur sedang berada di udara, ketika memasuki splash zone, dan juga saat struktur dekat dengan dasar laut (step 10m di atas dasar laut). Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dipastikan batasan yang aman untuk tahapan instalasi. Pada step splash zone crossing, dilakukan analisis pengaruh dari wave shield yang dihasilkan badan kapal. Berdasarkan hasil analisis, wave shield dapat membantu mengurangi beban yang diterima oleh modul ketika berada di splash zone. Hal ini terbukti dari nilai crane tip DAF yang lebih kecil jika dibandingkan dengan tanpa memperhitungkan wave shield. Akantetapi, wave shield hanya berpengaruh untuk periode gelombang lebih kecil dari 8 detik, sementara untuk periode diatasnya tidak berpengaruh banyak. Untuk gelombang dengan periode panjang (lebih dari 8 detik), panjang gelombang menjadi lebih besar, dan efek difraksi berkurang karena gelombang cenderung melewati kapal dengan lebih mudah tanpa banyak terganggu oleh badan kapal. Pada step 10m di atas dasar laut, dilakukan analisis tambahan (AHC on dan AHC off). Ketika AHC dinyalakan, pergerakan struktur arah sumbu Z cenderung kecil (lebih stabil), sementara ketika AHC dimatikan, pergerakan struktru arah sumbu Z cenderung besar. Untuk landing stage, pergerakan yang besar ini dapat mengakibatkan kegagalan dalam instalasi (terjadi tabrakan antara struktur dengan dasar laut). Untuk meminimalkan kegagalan, maka untuk landing stage AHC direkomendasikan untuk dinyalakan.