Abstrak - Hasya Farhana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Target produksi minyak dan gas di Indonesia [1] mendorong berbagai strategi dan teknologi
baru untuk dikembangkan dan diterapkan langsung pada insdusri minyak dan gas. Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong penggunaan kembali sumur-sumur idle serta
pengembangkan sumur-sumur baru di laut dalam guna memenuhi target tahunan produksi
minyak dan gas [1], [2]. Dalam pengembangan sumur minyak dan gas di laut dalam, salah
satu teknologi yang dapat dijadikan solusi adalah subsea facilities. Hal tersebut dapat dilihat
dari fungsi dan cost-efficiency-nya [3]. Salah satu komponen utama pada subsea facilities
adalah jaringan pipa flowline yang menghubungkan sumur-sumur dengan manifold atau
struktur subsea lainnya [4]. Dewasa kini, jaringan pipa flowline tidak hanya menggunakan
rigid pipe melainkan banyak digunakan pula flexible pipe yang memiliki fleksibilitas lebih
tinggi dan proses instalasi yang lebih mudah [5]. Proses instalasi flexible pipe memiliki
efisiensi waktu yang lebih cepat dibanding dengan rigid pipe [5].
Pada tugas akhir ini, ditentukan metodologi dan installation sequence pada instalasi 8” flexible
flowline di kedalaman 1253 m dengan besar arus 0.2359 m/s dan variasi pada arah arus (90?
dan 180?), arah gelombang (90?±15? dan 180?±15?), tinggi gelombang signifikan (0.5 – 2.5 m),
dan Periode puncak gelombang (5 – 15 s). Dilakukan análisis statik dan dinamik pada
installation sequence yang sudah dirancang untuk memastikan terpenuhinya limitasi instalasi.
Seluruh proses análisis pengacu pada DNV RP H-103 dan API 17J. Kemudian hasil análisis
dinamik dijadikan batasan untuk kondisi lingkungan (seastate) yang diperbolehkan selama
proses instalasi [6].
Análisis statik menunjukan bahwa seluruh konfigurasi sequence memenuhi limitasi instalasi.
Sedangkan pada análisis dinamik, terdapat beberapa batasan seastate serta kondisi kritikal
yang memungkinkan terjadinya kegagalan seperti arah gelombang 75? yang banyak mengalami
kegagalan sedangkan arah gelombang 90? dan 180? memenuhi limitasi pada sebagian besar
installation sequence.