Energi memainkan peran penting dalam perkembangan sosial ekonomi suatu
negara, terutama di sektor manufaktur seperti industri tekstil. Konsumsi energi
secara langsung mempengaruhi biaya produksi dan daya saing pasar. Oleh karena
itu, penerapan praktik efisiensi energi sangatlah penting. Namun, penerapan praktik
efisiensi energi merupakan masalah manajemen yang kompleks karena berbagai
faktor yang mempengaruhi harus dipertimbangkan.
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengembangkan kerangka kerja untuk
mengevaluasi praktik efisiensi energi di industri tekstil dengan menetapkan kriteria
evaluasi dan menerapkan model pengambilan keputusan multi-kriteria hibrida
(MCDM) yang memperhitungkan hubungan antar kriteria ini. Opini para ahli
dikumpulkan menggunakan metode Delphi untuk memvalidasi kriteria evaluasi
yang diperoleh dari studi literatur. Model MCDM hibrida, yang menggabungkan
Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) dengan Analytic
Network Process (ANP), digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antar kriteria
dan menetapkan bobot masing-masing kriteria.
Temuan utama dari studi ini adalah bahwa aspek teknis dan ekonomi adalah faktor
paling kritis dengan bobot tertinggi. Kriteria teknis yang sangat signidikan meliputi
'Kelayakan teknis' dan 'Aksesibilitas teknologi'. Sementara itu, 'Potensi
penghematan ekonomi' menjadi faktor ekonomi yang paling krusial. Kriteria
ekonomi penting lainnya termasuk 'Biaya implementasi' dan 'Biaya operasi dan
pemeliharaan,' yang menyoroti aspek finansial dari penerapan praktik efisiensi
energi di industri tekstil.
Kerangka kerja dan model hibrida ini dapat berfungsi sebagai alat pengambilan
keputusan di berbagai sektor. Keunggulan utama dari model ini terletak pada
kemampuan untuk mempertimbangkan hubungan antar kriteria, sehingga
meningkatkan aplikasi secara praktis.