Periode golden age adalah fase krusial dalam perkembangan anak, di mana
kecerdasan berkembang secara pesat. Penelitian menunjukkan bahwa 50%
perkembangan kecerdasan anak terjadi pada usia 0-4 tahun. Faktor lingkungan
memiliki peran signifikan dan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat
mengoptimalkan perkembangan ini. Namun, banyak PAUD belum mencapai tujuan
pendidikan secara optimal karena metode pembelajaran yang masih berpusat pada
guru dan kurangnya media pembelajaran inovatif yang menyebabkan rendahnya
motivasi belajar anak. Inovasi dalam pendidikan usia dini, seperti penerapan
teknologi, menjadi solusi yang dibutuhkan. Game-Based Learning (GBL), yang
memanfaatkan teknologi gim untuk pembelajaran, terbukti meningkatkan motivasi
dan kemampuan anak. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengembangkan
aplikasi pembelajaran berbasis Android dan iOS bernama Tiny Town, yang
menggunakan Dynamic Difficulty Adjustment (DDA) berbasis Facial Emotion
Recognition (FER) untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan
dan interaktif bagi anak usia dini. Evaluasi dilakukan melalui uji lapangan pada 60
anak prasekolah usia 3-6 tahun, dibagi dalam dua kelompok: dengan dan tanpa
DDA. Analisis hasil belajar meliputi uji sampel berpasangan, uji sampel
independen, dan uji N-Gain. Hasil evaluasi menunjukkan perbedaan signifikan
antara nilai pretest dan posttest (Asymp. Sig. 0,000), namun tidak ada perbedaan
signifikan hasil posttest antar kedua kelompok (Asymp. Sig. 0,636). Pada sampel
bepasangan, uji N-Gain menunjukkan tingkat efektivitas penggunaan aplikasi
terhadap peningkatan kemampuan dasar sebesar 57,5% pada kelompok tanpa DDA
dan 60,6% pada kelompok dengan DDA sehingga dapat disimpulkan bahwa
aplikasi pembelajaran yang dibangun cukup efektif dalam mendukung
pembelajaran anak prasekolah usia 3-6 tahun.