ABSTRAK Rifky Wahyu Saputra
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Pendekatan baru yang lebih efisien dan otomatis dalam analisis data gempabumi
sangat penting untuk mengurangi intervensi manual yang intensif dalam penentuan
fase gelombang seismik. Penelitian ini berfokus pada pengembangan dan analisis
performa penentuan fase gelombang seismik otomatis menggunakan pendekatan
deep neural network, khususnya di wilayah Sumatera, Indonesia. Data yang
digunakan berasal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
untuk tahun 2009?2020, mencakup 131 stasiun perekaman yang mencatat 1356
peristiwa seismik dengan magnitudo lebih dari 1.8. Tiga jenis model berbasis
arsitektur PhaseNet digunakan berupa model pre-trained, model Sumatera, dan
model transfer learning. Model pre-trained menunjukkan performa yang bervariasi
dengan F1-Score 0.095?0.717 untuk fase P dan 0.033?0.485 untuk fase S.
Selanjutnya, dilakukan pelatihan ulang model dengan ±6000 data waveform dasar
yang kemudian diaugmentasi untuk melatih model Sumatera. Model ini
meningkatkan F1-Score menjadi 0.728 untuk fase P dan 0.388 untuk fase S.
Selanjutnya, dilakukan percobaan dengan memodifikasi arsitektur PhaseNet
melalui penambahan mekanisme attention gate, LSTM, Bi-LSTM, dan self-attention
layer. Modifikasi arsitektur PhaseNet lebih lanjut meningkatkan F1-Score hingga
0.749 untuk fase P dan 0.454 untuk fase S. Penggunaan transfer learning melalui
fine-tuning atau pembekuan layer model pre-trained menghasilkan F1-Score yang
lebih baik, yaitu 0.709?0.774 untuk fase P dan 0.488?0.599 untuk fase S. Dari hasil
tersebut, disimpulkan bahwa penggunaan transfer learning lebih menguntungkan
dari segi waktu, jumlah data, dan performa. Pelatihan model secara penuh dapat
dilakukan jika data pelatihan yang tersedia cukup banyak dan memiliki variabilitas
yang baik, sehingga model dapat belajar dengan lebih akurat. Pengembangan lebih
lanjut perlu dilakukan melalui peningkatan jumlah data, penggunaan arsitektur
model lain, serta modifikasi lebih lanjut pada arsitektur PhaseNet.