digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jakarta sebagai salah satu kota terpadat mengalami permasalahan seiring dengan peningkatan pertumbuhan penduduk yang signifikan. Hal ini menuntut adanya solusi dari tantangan mobilitas yang terjadi untuk meningkatkan kualitas hidup serta pertumbuhan ekonomi kota. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi peningkatan pembangunan terowongan untuk MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta. Namun, Pembangunan MRT ditengah area perkotaan yang padat bangunan juga dapat mengganggu fungsi tiang pondasi disekitar konstruksi terowongan, Oleh karena itu, perlu untuk dilakukan peninjauan mengenai pengaruh konstruksi terowongan terhadap pondasi sekitar. Pada studi ini, dilakukan analisis pengaruh jarak dan kedalaman terowongan terhadap pondasi sekitar dan dilakukan juga analisis pengaruh perubahan kelas situs tanah dan bentuk pondasi terhadap nilai gaya dalam tiang eksisting. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan gaya dalam seiring dengan semakin dekatnya jarak antara pondasi eksisting dengan terowongan. Dari hasil juga dapat terlihat peningkatan bending momen yang dapat mencapai 15% , juga peningkatan deformasi lateral yang dapat mencapai dua kali lipat dari nilai awal. Konstruksi terowongan kedua juga akan memberikan pengaruh yang lebih besar apabila pondasi yang digunakan untuk bangunan Tingkat tinggi dan tidak akan terlalu berpengaruh untuk pondasi dengan konfigurasi 2x2. Selain itu, kondisi tanah yang semakin lunak akan meningkatkan perubahan gaya dalam yang terjadi. Dari hasil yang didapatkan, interaksi antara terowongan dan pondasi eksisting perlu untuk dipertimbangkan pada desain untuk mencegah adanya pengurangan fungsi tiang atau kerusakan tiang eksisting lainnya.