digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan sebelumnya telah mengumumkan komitmennya untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih awal. Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) adalah salah satu teknologi pengurangan emisi yang paling menjanjikan saat ini.Tujuan utama dari kegiatan CCUS adalah untuk memastikan bahwa CO2 tetap berada di bawah permukaan untuk waktu yang tidak terbatas karena kebocorannya dapat mengakibatkan berbagai risiko lingkungan, kesehatan, keselamatan, ekonomi dan sosial politik. Injeksi CO2 ke bawah permukaan dalam jumlah yang besar dapat dikaitkan dengan sejumlah risiko geomekanik. Analisis model geomekanika satu dimensi meliputi tegangan vertikal, tekanan pori, properti elastik batuan, kekuatan batuan, tegangan horizontal, dan orientasi tegangan dengan menggunakan data batuan inti dan log talikawat. Penentuan batas maksimum injeksi CO2 pada reservoir bergantung pada kondisi tekanan insitu yang mendorong terjadinya reaktivasi sesar. Pengaktifan kembali sesar dapat dikuantifikasi dengan menggunakan lingkaran mohr 3D dan failure envelope. Hasil pemodelan menunjukan rezim tektonik pada area penelitian adalah rezim strike-slip dengan arah tegasan horizontal maksimum (SHmax) yaitu utara-selatan yang dilihat dari kenampakan induced tensail pada data log gambar. Analisis reaktivasi sesar dilakukan dengan menggunakan koefisien gesek sebesar 0.6 dan 0.89. Sesar pada daerah penelitian memiliki risiko reaktivasi yang relatif tinggi yang membutuhkan peningkatan tekanan pori rata-rata sekitar ~507 psi dengan menggunakan koefisien gesek 0,6. Sedangkan dengan menggunakan koefisien gesek 0.89 memiliki risiko reaktivasi yang relatif rendah yang membutuhkan peningkatan tekanan pori rata-rata sekitar ~1197 psi.