digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

BAB 1 Alamsyah Puteh
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Alamsyah Puteh
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Alamsyah Puteh
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Alamsyah Puteh
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Alamsyah Puteh
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Alamsyah Puteh
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

ABSTRAK Alamsyah Puteh
PUBLIC Resti Andriani

Peningkatan signifikan dalam penggunaan baterai litium-ion (LIB) berpotensi untuk menyebabkan permasalahan lingkungan akibat pembuangan limbah baterai yang tidak terkendali. Selain itu, keterbatasan sumber daya logam yang terkandung dalam baterai perlu menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, pengembangan metode daur ulang limbah LIB yang ramah lingkungan dan efisien sangat diperlukan. Salah satu metode yang menjanjikan adalah bioleaching, yaitu proses ekstraksi logam menggunakan mikroorganisme. Pada penelitian ini, dilakukan bioleaching limbah baterai lithium manganese oxide (LMO) menggunakan bakteri Comamonas thiooxydans strain SKC/SAA-1 dengan variasi persen solid dan komposisi medium untuk memperoleh persen ekstraksi alumunium (Al), litium (Li), dan mangan (Mn) terbaik. Serangkaian percobaan bioleaching limbah baterai LMO telah dilakukan untuk mempelajari pengaruh variasi persen solid dan komposisi medium terhadap persen ekstraksi logam Al, Li, dan Mn. Percobaan dilakukan dengan menggunakan limbah baterai yang telah dipreparasi (blackmass) berukuran -200# pada temperatur 25oC, pH medium 1, 10% (v/v) inokulum bakteri, dan kecepatan rotary shaker sebesar 180 rpm selama 10 hari. Bioleaching dilakukan dengan memvariasikan persen solid di 5%, 10%, dan 20%. Selain itu, divariasikan juga komposisi medium berupa penambahan molase 3 g/L dan pirit 6,67 g/L, molase 3 g/L dan sulfur 5 g/L, dan molase 3 g/L dengan pirit 3,33 g/L dan sulfur 2,5 g/L. Persen ekstraksi Al, Li, dan Mn terlarut sebagai fungsi waktu pada berbagai kondisi bioleaching secara periodik ditentukan dengan analisis atomic absorption spectrophotometry (AAS). Hasil percobaan menunjukkan peningkatan persen solid akan menurunkan persen ekstraksi logam yang disebabkan oleh meningkatnya kandungan logam berat yang bersifat toksik bagi bakteri. Penambahan molase, sulfur, dan pirit pada variasi komposisi medium menunjukkan peningkatan efisiensi proses bioleaching yang disebabkan oleh bertambahnya nutrisi bakteri sehingga mempercepat proses bioleaching. Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan, didapatkan kondisi optimal bioleaching baterai LMO menggunakan bakteri Comamonas thiooxydans strain SKC/SAA-1 pada variasi persen solid sebesar 10% dengan nilai persen ekstraksi kumulatif sebesar 30,99% Al, 31,51% Li, dan 76,44% Mn serta komposisi medium berupa molase 3 g/L dan pirit 6,67 g/L dengan nilai persen ekstraksi kumulatif sebesar 57,32% Al, 37,23% Li, dan 85,85% Mn.