Biji asam jawa merupakan produk samping yang tidak dimanfaatkan dari buah
asam jawa yang memiliki potensi sebagai bahan aditif pangan karena kemampuannya
untuk larut dalam air dan menghasilkan perilaku aliran tertentu menyerupai
hidrokoloid. Sifat tersebut dipengaruhi oleh komponen polisakarida inti biji asam jawa
(TKP) , yaitu ksiloglukan. Penelitian ini bertujuan menentukan signifikansi parameter
operasi terhadap rendemen dan kemurnian ksiloglukan perolehan. Desain faktorial
fraksional resolusi III digunakan untuk menganalisis 10 parameter operasi proses. Dari
eksperimen, didapatkan bahwa suhu pengadukan berpengaruh signifikan dengan
peningkatan rerata rendemen tepung produksi (TSP) lebih dari 100% dan rata-rata
rendemen ksiloglukan sekitar 100% dari 50ºC ke 80ºC yang disebabkan oleh
peningkatan kelarutan ksiloglukan seiring peningkatan temperatur. Perubahan volume
rasio larutan asam sitrat (w/v) dari 1:20 menjadi 1:30 berperan signifikan dalam
penurunan sekitar 16% dari rerata rendemen TSP disebabkan melemahnya kekuatan gel
yang terbentuk yang membuat gel tidak terpulihkan dengan baik. Perubahan volume
rasio etanol pre-treatment (w/v) dari 1:5 menjadi 1:10 berperan signifikan dalam
peningkatan sekitar 30% dari rerata kemurnian ksiloglukan disebabkan proses
pemisahan lemak dan protein larut dalam etanol yang lebih baik.