digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Bonaventura Fernaldi Halim
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Crude palm oil (CPO) merupakan salah satu sumber daya alam lokal dengan kandungan ?-karoten yang potensial untuk dimanfaatkan. ?-karoten merupakan senyawa provitamin A yang memiliki banyak manfaat bagi keberlangsungan fungsi tubuh manusia. Salah satu upaya pemisahan ?-karoten dari CPO adalah dengan mendesorpsi ?- karoten yang berada dalam spent bleaching earth (SBE) dengan metode maserasi menggunakan pelarut aseton dan heksana. Pada penelitian terdahulu, metode serupa sudah pernah dilakukan oleh Qomariah (2009). Hanya saja, pada percobaan tersebut, rentang variasi nisbah SBE terhadap pelarut dianggap terlalu sempit. Selain itu, dalam percobaan tersebut tidak dilakukan pencarian kondisi terbaik untuk nisbah aseton terhadap heksana. Hal tersebut menyebabkan hasil yang diperoleh jauh dari kondisi operasi yang optimum. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan nisbah pelarut aseton terhadap heksana serta nisbah SBE terhadap pelarut yang terbaik untuk dapat menghasilkan perolehan ?-karoten yang tertinggi. Semenetara itu, temperatur dan waktu operasi dijadikan sebagai variabel kontrol untuk setiap variasi nisbah aseton terhadap heksana dan nisbah SBE terhadap pelarut. SBE yang digunakan pada percobaan ini merupakan produk dari proses bleaching olein yang dikerjakan terlebih dahulu sebelum proses pemisahan ?-karoten dilakukan. Evaluasi kandungan ?-karoten dilakukan pada SBE dan larutan hasil ekstraksi dengan metode spektrofotometri UV-Vis untuk dapat menentukan besar nilai perolehan ?-karoten. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan SBE hasil proses bleaching olein, kondisi operasi terbaik yang didapatkan diuji pada SBE yang bersumber dari industri pengolahan CPO. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil penelitian dapat diterapkan di dalam industri yang sebenarnya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin sedikit jumlah aseton dan semakin banyak jumlah n-heksana dalam campuran pelarut, semakin tinggi perolehan ?-karoten dari SBE. Perolehan tertinggi didapatkan pada volume aseton dalam pelarut sebesar 43,10%. Volume pelarut per massa SBE yang optimal untuk perolehan ?- karoten tertinggi adalah 7,5 mL/g; perubahan volume dari titik ini menurunkan perolehan ?-karoten. Kondisi ekstraksi terbaik ini dapat diterapkan pada SBE dari industri pengolahan CPO, menghasilkan 1,78 mg ?-karoten per gram SBE.