digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Dias Natrasuari
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Dias Natrasuari
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Dias Natrasuari
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Dias Natrasuari
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Dias Natrasuari
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Dias Natrasuari
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Dias Natrasuari
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan meningkatkan efektivitas kepemimpinan jarak jauh pada tim Pengembangan Bisnis Ekspansi PT. RKT INDO, yang berperan penting dalam pertumbuhan perusahaan. PT. RKT INDO, perusahaan teknologi properti asal Indonesia, memperluas aktivitas bisnisnya di luar wilayah Jabodetabek ke daerah-daerah tambahan. Namun, kinerja tim pengembangan bisnis di area ekspansi, yang dipimpin secara jarak jauh, kurang berhasil dibandingkan dengan tim di wilayah Jabodetabek, yang dipimpin secara langsung. Perbedaan kinerja ini menekankan perlunya memeriksa elemen-elemen yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan jarak jauh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan alasan dari kepemimpinan jarak jauh yang tidak efisien, menyarankan kerangka kerja optimal untuk kepemimpinan jarak jauh, dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan praktik kepemimpinan jarak jauh di PT. RKT INDO. Penelitian ini secara sistematis mengatasi masalah dengan memanfaatkan kerangka kerja DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Pengumpulan data melibatkan wawancara komprehensif dengan orangorang kunci dan memanfaatkan sumber sekunder seperti dokumen perusahaan dan literatur terkait. Metode seperti analisis fishbone dan teknik 5 Whys digunakan untuk mengungkap dan memeriksa alasan. Investigasi mengidentifikasi sejumlah faktor krusial yang memengaruhi kinerja tim jarak jauh, yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga domain utama: Kepemimpinan dan Manajemen, Alat dan Teknologi, serta Keterampilan dan Dampak. Masalah-masalah signifikan meliputi tidak adanya Prosedur Operasional Standar (SOP), kekurangan Indikator Kinerja Utama (KPI), integrasi yang tidak memadai dengan divisi pendukung, manajemen data yang terpusat, kompleksitas produk, pelatihan rutin yang tidak memadai, dan ketiadaan sistem terintegrasi untuk mengawasi operasi jarak jauh. Untuk mengatasi masalah-masalah ini, penelitian ini menyarankan pembuatan Prosedur Operasional Standar (SOP) yang menyeluruh untuk menjamin pemahaman produk yang seragam dan kolaborasi antar anggota tim, penetapan Indikator Kinerja Utama (KPI) khusus untuk melacak tugas harian dan efisiensi, peningkatan komunikasi dengan departemen pendukung melalui pertemuan virtual reguler, adopsi strategi manajemen data yang terdesentralisasi, penyederhanaan opsi produk, dan pelaksanaan sesi pelatihan yang sering dan terperinci. Selain itu, disarankan untuk menerapkan sistem manajemen terintegrasi guna mengoptimalkan alur kerja dan meningkatkan produktivitas