Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan meningkatkan efektivitas
kepemimpinan jarak jauh pada tim Pengembangan Bisnis Ekspansi PT. RKT
INDO, yang berperan penting dalam pertumbuhan perusahaan. PT. RKT INDO,
perusahaan teknologi properti asal Indonesia, memperluas aktivitas bisnisnya di
luar wilayah Jabodetabek ke daerah-daerah tambahan. Namun, kinerja tim
pengembangan bisnis di area ekspansi, yang dipimpin secara jarak jauh, kurang
berhasil dibandingkan dengan tim di wilayah Jabodetabek, yang dipimpin secara
langsung. Perbedaan kinerja ini menekankan perlunya memeriksa elemen-elemen
yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan jarak jauh. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menentukan alasan dari kepemimpinan jarak jauh yang tidak
efisien, menyarankan kerangka kerja optimal untuk kepemimpinan jarak jauh, dan
memberikan rekomendasi untuk meningkatkan praktik kepemimpinan jarak jauh di
PT. RKT INDO. Penelitian ini secara sistematis mengatasi masalah dengan
memanfaatkan kerangka kerja DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve,
Control). Pengumpulan data melibatkan wawancara komprehensif dengan orangorang kunci dan memanfaatkan sumber sekunder seperti dokumen perusahaan dan
literatur terkait. Metode seperti analisis fishbone dan teknik 5 Whys digunakan
untuk mengungkap dan memeriksa alasan.
Investigasi mengidentifikasi sejumlah faktor krusial yang memengaruhi kinerja tim
jarak jauh, yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga domain utama:
Kepemimpinan dan Manajemen, Alat dan Teknologi, serta Keterampilan dan
Dampak. Masalah-masalah signifikan meliputi tidak adanya Prosedur Operasional
Standar (SOP), kekurangan Indikator Kinerja Utama (KPI), integrasi yang tidak
memadai dengan divisi pendukung, manajemen data yang terpusat, kompleksitas
produk, pelatihan rutin yang tidak memadai, dan ketiadaan sistem terintegrasi untuk
mengawasi operasi jarak jauh. Untuk mengatasi masalah-masalah ini, penelitian ini
menyarankan pembuatan Prosedur Operasional Standar (SOP) yang menyeluruh
untuk menjamin pemahaman produk yang seragam dan kolaborasi antar anggota
tim, penetapan Indikator Kinerja Utama (KPI) khusus untuk melacak tugas harian
dan efisiensi, peningkatan komunikasi dengan departemen pendukung melalui
pertemuan virtual reguler, adopsi strategi manajemen data yang terdesentralisasi,
penyederhanaan opsi produk, dan pelaksanaan sesi pelatihan yang sering dan
terperinci. Selain itu, disarankan untuk menerapkan sistem manajemen terintegrasi
guna mengoptimalkan alur kerja dan meningkatkan produktivitas