digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dhita Margia Pramesty
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Kenyamanan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita merasa nyaman, baik secara fisik maupun psikologis, aktivitas sehari-hari dapat dilakukan dengan lebih lancar dan efisien. Faktor-faktor seperti suhu, pencahayaan, ventilasi, serta aspek-aspek aural dapat memengaruhi kenyamanan dan performa khususnya di dalam ruang kelas. Keberhasilan pembelajaran di ruang kelas tidak hanya ditentukan oleh materi ajar dan metode pengajaran, tetapi juga oleh seberapa baik siswa dapat meresapi, berpartisipasi, dan fokus pada materi pembelajaran yang diberikan. Hal ini tentunya berkaitan erat dengan bagaimana kondisi lingkungan di dalam ruang kelas berdasarkan beberapa aspek. Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi simulator lingkungan multisensori dan mencari tahu interaksi antara aspek aural, visual, dan termal terhadap kenyamanan dan performa di dalam ruang kelas. Simulator lingkungan multisensori dirancang dengan mengamati variabel fisis lingkungan kelas kemudian digunakan untuk melakukan pengujian performa dan persepsi responden. Dengan menggunakan data dari kondisi ruang kelas asli yang diambil secara langsung, penelitian ini menciptakan variasi sebanyak 16 stimulus kondisi ruang kelas yang akan ditampilkan pada simulator. Variasi stimulus tersebut mencakup perubahan dalam aspek termal, visual, dan aural yang dapat memberikan kesempatan bagi responden untuk merasakan kondisi lingkungan di dalam ruang kelas secara lebih bervariasi. Selain itu, pengujian performa dilakukan dengan memberikan tugas kepada responden di setiap stimulus yang berbeda. Dengan melibatkan 20 responden, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek termal memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kenyamanan di ruang kelas dengan nilai korelasi 0,577, kemudian diikuti dengan aspek aural (0,564), dan visual (0,252), hasil urutan ini sama jika dibandingkan dengan data yang diambil pada ruang kelas asli. Perbandingan hasil model CFA yang dilakukan di simulator dan lingkungan asli juga tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa simulator lingkungan multisensori bisa merepresentasikan persepsi yang sama dengan persepsi mahasiswa di lingkungan ruang kelas asli. Kata kunci: kenyamanan, multisensori, performa, ruang kelas,