Industri pestisida sangat diatur dengan ketat oleh berbagai regulasi dan persyaratan. Mendapatkan izin edar suatu pestisida sangat tergantung dari hasil uji bioefikasi yang dilakukan oleh fihak di luar perusahaan (vendors). Vendor ini harus dipilih dari suatu daftar yang telah dibuat oleh Kementerian Pertanian. Memilih vendor merupakan upaya yang cukup sulit karena tidak semua vendor memiliki kompetensi yang sama. Salah satu metode untuk mengambil memilih vendor di antara beberapa vendor berdasarkan berbagai kriteria secara hierarkis yang memenuhi persyaratan adalah dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tesis ini menyajikan hasil uji coba penggunaan metode AHP pada Perusahaan Agrokimia XYZ menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan mengumpulkan data primer melalui kuesioner dan wawancara kepada tim pakar Research and Development dari Perusahaan Agrokimia XYZ. Data sekunder diperoleh dari regulasi pemerintah, laporan perusahaan, dan literatur yang relevan untuk membentuk profil vendor, kemampuan organisasi, dan regulasi pestisida yang berlaku khusus untuk Indonesia.
Melalui kerangka AHP, berdasarkan hasil wawancara ditetapkan struktur hierarkis kriteria evaluasi dalam memilih vendor, mencakup keahlian, kinerja masa lalu, fasilitas laboratorium dan lapangan, pengiriman tepat waktu, dalam melakukan uji bioefikasi, dan responsivitas vendor dalam berkomunikasi. Perbandingan berpasangan dalam model AHP memberikan bobot untuk setiap kriteria, memungkinkan evaluasi sistematis kemampuan vendor. Hasil studi kasus pada perusahaan Agrokimia XYZ memperlihatkan penerapan praktis model AHP dalam skenario pemilihan vendor di dunia nyata, memberikan gambaran mengenai signifikansi relatif dari setiap kriteria dan dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan secara keseluruhan. Analisis AHP memberdayakan perusahaan agrokimia untuk meranking vendor secara objektif, memfasilitasi pemilihan berdasarkan data dan pilihan yang informatif.