Di Indonesia, terdapat berbagai jenis desain kaki prostetik yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan aktivitas pengguna, mulai dari kaki prostetik untuk keperluan sehari-hari
hingga rancangan khusus untuk aktivitas olahraga dan pekerjaan tertentu. Salah satu fitur
yang saat ini lazim digunakan adalah brake control. Penelitian yang dilakukan oleh Institut
Teknologi Bandung menghasilkan prototype kaki prostetik dengan penambahan
mekanisme brake control yang diharapkan mengurangi aktivitas otot dan membantu
mempertahankan tingkat stabilitas pada ekstremitas bawah. Bagi pengguna kaki prostetik
untuk bekerja, aktivitas otot dan tingkat stabilitas yang tidak ideal berpotensi menurunkan
fungsi mobilitas fisik dan merubah titik keseimbangan yang berdampak pada penurunan
performa kerja. Selain jenis desain kaki prostetik, aktivitas otot dan stabilitas pada
pengguna kaki prostetik juga dipengaruhi oleh postur tubuh pada saat melakukan aktivitas
pekerjaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh postur tubuh janggal dan tipe
sendi lutut terhadap aktivitas otot dan stabilitas postural pada pengguna kaki prostetik.
Penelitian ini menggunakan desain ANOVA within subject dengan jumlah partisipan
sebanyak enam orang. Variabel independen meliputi postur tubuh (tegak, membungkuk
20?, dan membungkuk 80?) dan tipe sendi lutut kaki prostetik (eksisting dan prototype).
Pengukuran sinyal electromyography dengan band-pass filter 20-450Hz pada otot
gastrocnemius (GC), rectus femoris (RF), biceps femoris (BF), erector spinae (ES)
dilakukan untuk mengevaluasi tingkat aktivitas otot. Pengukuran center of pressure (COP)
dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan postural pengguna kaki prostetik. Selain
itu, dilakukan pendekatan subjektif dengan pengukuran tingkat ketidaknyamanan
menggunakan skala Borg CR10 dan pengukuran persepsi kestabilan untuk melihat
konsistensi hasil pengukuran secara objektif. Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas
otot dan stabilitas postural dipengaruhi oleh postur tubuh janggal. Postur membungukuk
80? memiliki pengaruh tertinggi terhadap kedua variabel, sedangkan postur tegak
memiliki pengaruh terkecil. Berkaitan dengan hasil penelitian ini, terdapat rekomendasi
yang diberikan untuk peningkatan performa kerja dari penggunaan kaki prostetik dari segi
fitur dan postur tubuh yang dilakukan.