digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Graphite microwire yang tahan terhadap suhu tinggi memiliki potensi penggunaan yang cukup luas, khususnya di lingkungan dengan kondisi ekstrem seperti di fasilitas nuklir, bidang energi, dan industri kimia. Grafit memiliki keunggulan selain sebagai konduktor yang baik, juga memiliki titik leleh yang sangat tinggi, tidak mudah teraktivasi, serta sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia agresif seperti asam dan alkali, sehingga cocok diaplikasikan sebagai bahan dasar microwire. Studi ini berfokus pada sintesa graphite microwire dari biomassa khususnya sabut kelapa, menggunakan teknologi plasma dua dimensi (2D) hasil modifikasi perangkat atmospheric plasma yang dikembangkan sejak tahun 2015. Sabut kelapa dipersiapkan dalam cawan lebur dan dikenai paparan plasma selama 5 dan 10 menit. Hasil SEM (Scanning Electron Microscope) struktur morfologi grafit pada skala mikroskopik tampak lembaran tipis dan padat, tidak tampak berpori. EDS (Energy Dispersive X-ray Spectroscopy) mengkonfirmasi, sabut kelapa yang terpapar plasma 5 menit kandungan unsur karbon naik menjadi 87,06 %, unsur oksigen turun menjadi 10,82%, sedangkan sabut kelapa yang terpapar plasma selama 10 menit kandungan unsur karbon naik menjadi 86,05 %, unsur oksigen turun menjadi 12,34 %. Grafik XRD (X-ray Diffraction) terdapat 2 puncak difus, namun puncak-puncak tersebut identik dengan grafit (ICSD: 31170). Hasil analisis HRTEM (High Resolution Transmission Electron Microscope) dengan difraksi elektron menunjukkan bahwa sabut kelapa yang terpapar plasma selama 5 menit dan 10 menit, keduanya memiliki struktur kristalin. Dua grafit microwire dihasilkan dengan panjang masing-masing 20 mm dan 15 mm, diameter antara 400-500 µm, dan nilai resistansi berturut-turut adalah 27,2 ? dan 21,7 ?. Uji coba rangkaian listrik menunjukkan bahwa graphite microwire dapat mengalirkan arus listrik dengan stabil. Penelitian ini menegaskan bahwa teknologi plasma 2D dapat digunakan untuk mensintesis graphite microwire dari sabut kelapa, menunjukkan keberhasilan inovasi dalam material konduktif berbasis biomassa yang ramah lingkungan, serta membuka peluang baru untuk aplikasi di berbagai industri.