digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Anwaril Firdaus
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Seiring meningkatnya nilai ekspor batik, limbah industri batik juga mengalami peningkatan. Limbah industri batik secara langsung memengaruhi karakteristik kualitas air seperti Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen (DO), dan pH jika dibuang tanpa mengalami pengolahan. pH yang dihasilkan dari limbah industri batik berkisar antara 9,32 sampai 10,1. Proses netralisasi pH diperlukan agar limbah yang dihasilkan memenuhi baku mutu limbah yang berlaku. Proses netralisasi pH dapat dikontrol dengan menggunakan kontrol adaptif Model Reference Adaptive Control. Selain diperlukan metode kontrol, proses netralisasi pH juga memerlukan optimisasi terkait dengan konsentrasi penetral, jumlah tangki, dan jenis penetral sesuai dengan batasan-batasan yang ada. Optimisasi dilakukan dengan menggunakan mixed integer nonlinear programming. Akuisisi data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu master Arduino Uno dan tiga slave Arduino Uno. Komunikasi yang digunakan dalam hubungan master dan slave menggunakan komunikasi I2C. Pada implementasi kalang terbuka dengan penetral asam asetat, didapatkan parameter hasil identifikasi berupa gain (????) sebesar 2504,8/(mililiter/detik), nilai waktu tunda (????????) sebesar 43 detik, dan konstanta waktu (????) sebesar 72 detik. Hasil implementasi kalang tertutup dilakukan dengan dua percobaan. Percobaan pertama menggunakan model referensi dengan konstanta waktu 50% lebih kecil dari konstanta waktu kalang terbuka dan percobaan kedua menggunakan model referensi dengan konstanta waktu 40% lebih kecil dari konstanta waktu kalang terbuka. Pada percobaan pertama didapatkan bahwa sistem memiliki waktu tunak 28,6% lebih kecil daripada kalang terbuka, dan percobaan kedua didapatkan bahwa sistem memiliki waktu tunak 51,4% lebih kecil daripada kalang terbuka. Optimisasi struktur sistem netralisasi pH dilakukan pada pH limbah 9,5 dan 10. Pada limbah dengan pH 9,5 didapatkan hasil optimisasi berupa konsentrasi penetral optimal berada pada rentang 0,0011 M sampai dengan 0,0019 M dan hanya memerlukan satu tangki proses netralisasi pH. Sementara itu, pada limbah dengan pH 10 didapatkan hasil optimisasi konsentrasi penetral optimal berada pada rentang 0,0013 M sampai dengan 0,0022 M dan hanya memerlukan satu tangki proses netralisasi pH. Kata kunci: netralisasi pH, MRAC, optimisasi, mixed integer nonlinear programming