digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Sektor pembangkitan energi listrik di Indonesia merupakan sektor utama yang berkontribusi besar dalam produksi emisi karbon nasional. Permasalahan ini disebabkan karena tingginya penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil, khususnya batubara. Untuk meminimalkan dampak dari permasalahan ini, maka diperlukan upaya strategis sehingga transisi energi bersih di Indonesia, khususnya pada sektor pembangkitan energi listrik, dapat terwujud. Namun demikian, transisi ini menimbulkan tantangan yang rumit bagi operator sistem tenaga listrik, yang bertugas memastikan skema pengoperasian sistem tenaga listrik yang aman (daya pembangkitan dan pembebanan pada sistem yang seimbang), ekonomis (minimum biaya produksi), dan ramah lingkungan (rendah emisi karbon). Adapun tantangan utamanya terletak pada optimisasi penjadwalan pembangkitan, yang mencakup penjadwalan Unit Commitment dan Economic Dispatch. Optimisasi ini umumnya sering dihadapkan dengan permasalahan yang bersifat kompleks, seperti melibatkan fungsi non-linier, pertimbangan multi-konstrain, dan variabel yang dinamis (berubah terhadap waktu). Berdasarkan permasalahan tersebut, pada penelitian ini diusulkan metode optimisasi penjadwalan pembangkitan ekonomis dan rendah karbon dengan mempertimbangkan adanya penetrasi tinggi dari pembangkit Variable Renewable Energy. Adapun model optimisasi yang diusulkan dalam penelitian ini telah diimplementasikan pada Sistem Interkoneksi Jawa-Madura-Bali dengan menggunakan perangkat lunak Python Pandas for Data Science. Hasil simulasi model optimisasi menunjukkan bahwa peningkatan penetrasi VRE pada sistem dapat berdampak pada peningkatan Biaya Pokok Penyediaan sistem serta dapat menurunkan produksi emisi karbon sistem. Analisis regresi linier dilakukan untuk mengkuantifikasi dependensi antara penetrasi VRE yang disimulasikan terhadap BPP sistem dan produksi emisi karbon pada sistem.