2007 TS PP WAHONO 1-COVER
PUBLIC rikrik 2007 TS PP WAHONO 1-BAB 1
PUBLIC rikrik 2007 TS PP WAHONO 1-BAB 2
PUBLIC rikrik 2007 TS PP WAHONO 1-BAB 3
PUBLIC rikrik 2007 TS PP WAHONO 1-BAB 4
PUBLIC rikrik 2007 TS PP WAHONO 1-BAB 5
PUBLIC rikrik 2007 TS PP WAHONO 1-PUSTAKA
PUBLIC rikrik
Glukosa merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan oleh tubuh, juga
sebagai substrat primer bagi penyedian energi di otak. Penentuan kadar glukosa
dalam otak perlu dilakukan dalam memahami metabolisme glukosa untuk
kepentingan klinis. Pembuatan sensor glukosa yang didasarkan atas tipe pertama
dari generasi biosensor telah banyak dilakukan. Pada penelitian ini, sensor
glukosa berbasis generasi biosensor tipe pertama yang terdiri dari pelapisan
kompleks rutenium dan membran perm-selektif poli (o-fenilendiamina), dengan
dua teknik immobilisasi enzim telah dievaluasi.
Elektroda serat karbon yang dilapisi rutenium dapat meningkatkan sensitivitas
pengukuran hidrogen peroksida yang dapat mencapai tiga kali lebih tinggi
dibandingkan dengan elektroda serat karbon tak terlapis. Peningkatan secara
optimal ini dicapai pelapisan rutenium dengan memberikan potensial tetap -500
mV terhadap Ag/AgCl selama 15 menit dalam larutan rutenium pH 4,5. Membran
perm-selektif dilapiskan di atas rutenium dengan proses elektropolimerisasi dari
monomer o-fenilendiamina pada +700 mV terhadap Ag/AgCl. Kinerja optimal
dari membran ini untuk selektivitas hidrogen peroksida dan penghalangan asam
askorbat dicapai saat dilakukan elektroplimerisasi selama 30 menit. Lapisan
enzim dievaluasi dengan membandingkan dua teknik imobilisasi yang berbeda;
proses deposisi satu tahap dan tahap terpisah. Pada penelitian ini, kedua teknik ini
tidak menunjukkan respon adanya glukosa walaupun pada pengerjaan
sebelumnya, didapatkan respon yang sama untuk tiga konsentrasi glukosa yang berbeda dengan teknik imobilisasi satu tahap. Sebagai perbandingan, sensor
glukosa lain dibuat dengan tipe biosensor generasi ke-dua, respon yang
didapatkan mempunyai korelasi positif dengan konsentrasi.
Proses elektrokimia dari pembuatan sensor glukosa telah menunjukkan
peningkatan sensitivitas pengukuran hidrogen peroksida dan penghalangan asam
askorbat. Sementara itu, aspek enzimatik masih perlu untuk ditingkatkan. Studi
lanjut untuk proses ini masih diperlukan untuk meningkatkan kinerja sensor.