Telah berhasil disintesis material TiO2 mesopori menggunakan prekursor titanium tetraisopropoxide (TTIP) dan template poly-viny pyrrolidone (PVP) dengan menggunakan metode hidrotermal pada suhu pemanasan 170 °C selama 10 jam. Polimer PVP berperan penting dalam menciptakan struktur mesopori pada TiO2 karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan sifat biokompatibilitasnya yang baik. Terdapat dua sampel yang dihasilkan dalam penelitian ini, yaitu TiO2 mesopori yang disintesis dengan ethanol (TiO2 (E)) dan TiO2 mesopori yang disintesis dengan aquadest (TiO2 (A)). Kedua sampel tersebut memiliki ukuran pori berturut-turut sebesar 10.95 nm dan 13.84 nm dengan luas permukaan sebesar 100.81 m2 g-1 untuk TiO2 (E) dan 87.15 m2 g-1 untuk TiO2 (A). Pelarut ethanol secara efektif mampu mengatur laju kondensasi dan hidrolisis sehingga dapat meningkatkan keteraturan struktur pori dan berpengaruh pada luas permukaan TiO2. Fasa dan struktur kristal yang teridentifikasi baik pada sampel TiO2 (E) maupun TiO2 (A) adalah anatase dengan struktur tetragonal serta ukuran kristal yang dihasilkan masing-masing adalah 10.78 nm dan 11.28 nm. Berdasarkan analisis SEM dan HRTEM, nanopartikel yang dihasilkan pada sampel TiO2 (E) dan TiO2 (A) berbentuk menyerupai bola (spherical) dan struktur pori yang terbentuk berasal dari pengepakan-pengepakan partikel dengan beberapa bagian dari sampel terjadi aglomerasi. Keberhasilan imobilisasi enzim glucose oxidase (GOx) pada TiO2 mesopori ditandai dengan munculnya puncak-puncak spektrum amida I dan II pada spektrum FTIR TiO2(E)/GOx dan TiO2(A)/GOx serta terjadinya perbedaan penyerapan cahaya UV pada sampel pure TiO2 mesopori dan sampel TiO2/GOx. Dari hasil pengujian performansi biosensor glukosa menggunakan metode elektrokimia pada elektroda GCE/TiO2/GOx didapatkan nilai sensitivitas sebesar 0.643 ?A mM-1 cm-2, rentang linear dari 0.1 sampai 2 mM, dan batas pendeteksian sebesar 95 ?M.