digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan peningkatan jumlah kendaraan mendorong peningkatn angka kecelakaan lalu lintas. Statistik menunjukkan 25.266 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada tahun 2021, dengan pejalan kaki merupakan kelompok pengguna jalan yang paling rentan. Kota Cimahi di Jawa Barat, dengan kepadatan penduduk dan kendaraan yang tinggi, memiliki kebutuhan mendesak untuk meningkatkan keselamatan pejalan kakinya. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model yang dapat menilai tingkat keselamatan penyeberangan jalan. Persimpangan yang diteliti sebanyak 15 simpang tiga lengan tidak bersinyal dengan total 42 titik pengamatan. Model indeks keselamatan dikembangkan dengan mengadopsi model PedISI yang berbasiskan model regresi linier berganda. Pada model ini persepsi keselamatan dari penyeberang jalan dihubungkan dengan karakteristik lalu lintas dan fisik suatu lengan persimpangan. Hasil dari pemodelan menunjukkan variabel yang berpengaruh terhadap persepsi keselamatan penyeberangan adalah volume lalu lintas, kecepatan pada persentil ke-85, lebar lajur, dan lebar median. Selanjutnya implementasi dari model regresi yang dibuat menunjukkan nilai rata-rata persepsi keselamatan pada lengan persimpangan di kota Cimahi adalah 3,17 dengan 17 lengan lengan tergolong simpang yang berkeselamatan, 18 lengan cukup berkeselamatan dan 7 lengan simpang tidak berkeselamatan.