Pisang merupakan komoditas penting yang menyokong nutrisi masyarakat dunia. Pisang
merupakan buah klimakterik dimana pematangannya dipengaruhi oleh hormon etilen. Pematangan
pisang dapat diperlambat dengan berbagai teknik, diantaranya adalah penyalutan dengan kitosan.
Kitosan merupakan polisakarida yang dapat membentuk lapisan sehingga proses respirasi buah
pisang dapat diminimalisir. Secara molekuler, kitosan mempengaruhi ekspresi gen yang
berhubungan dengan proses pematangan. Selain gen pematangan, kitosan diduga mampu
mempengaruhi ekspresi gen lain seperti gen yang mengkode protein lektin. Lektin pada pisang
(BanLec) dapat meningkatkan sistem imun tubuh serta menekan virulensi dari berbagai virus
seperti HIV-1, Influenza, dan Ebola. Namun, secara alamiah BanLec tidak ditemukan dengan
konsentrasi yang tinggi sehingga metode untuk meningkatkan konsentrasi BanLec perlu
dikembangkan. Analisis in silico yang telah dilakukan sebelumnya menyimpulkan bahwa 17 gen
pengkode BanLec mengalami peningkatan ekspresi akibat penyalutan kitosan pada buah pisang.
Pada penelitian ini, analisis fisikokimia buah pisang dan dua gen dari hasil in silico dengan nilai
log2 fold change diatas 2 dianalisis dengan metode qPCR untuk mengkonfirmasi peningkatan
ekspresi gen tersebut. Analisis peningkatan ekspresi gen dengan metode qPCR dilakukan dengan
mengisolasi RNA pisang terlebih dahulu serta melakukan desain primer untuk kedua gen yang
akan dikonfirmasi. Berdasarkan hasil analisis fisikokimia, kitosan mampu memperlambat proses
pematangan buah pisang dengan rendahnya susut bobot, rasio daging dan kulit serta total padatan
terlarut jika dibandingkan dengan sampel kontrol. Selebihnya, berdasarkan hasil analisis qPCR,
ekspresi gen Ma09_g10350 dan Ma11_g22300 yang mengkode lektin pada pisang cavendish
meningkat secara signifikan ketika dibandingkan dengan sampel kontrol. Pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa selain meningkatkan umur simpan, penyalutan kitosan dapat meningkatkan
nilai pisang sebagai pangan fungsional dengan meningkatkan ekspresi gen pengkode lektin.