Kanker kulit merupakan salah satu penyakit dengan jumlah kasus yang terus
bertambah seiring waktu. Kanker kulit disebabkan oleh terjadinya mutasi DNA
pada sel di dalam tubuh.Walaupun kanker kulit dapat terlihat kasatmata, banyak
orang yang tidak dapat membedakan antar kanker kulit dan kondisi kulit lainnya.
Di dalam dunia medis, dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik untuk
memeriksa kanker kulit. Metode alternatif yang dapat dilakukan jika dokter
untuk melakukan pemeriksaaan sel kanker adalah biopsi. Namun, biopsi membutuhkan
waktu yang tidak singkat. Terlebih lagi, dokter dapat salah mendiagnosis.
Sehingga, perlu metode lain yang dapat meningkatkan kecepatan dan keakuratan
dokter dalam memberikan diagnosis kepada pasien. Pada penelitian ini, dibuat
model berbasis deep learning untuk meningkatkatkan kecepatan dan keakuratan
dokter dalam memberikan diagnosis berupa convolutional neural network, yakni
model yang didesain untuk memproses dan menganalisis data visual seperti gambar.
Jenis model pada penelitian ini dapat dibagi menjadi tiga, yakni model yang
dirancang sendiri, Residual Network (ResNet), dan Densely Connected Convolutional
Networks (DenseNet). Dalam pembuatan model, penggunaan parameter dan
arsitektur akan divariasikan untuk mencari model terbaik dan dampak parameter
terhadap model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan parameter
berpengaruh terhadap model yang dihasilkan. Dari model yang telah dibuat,
dipilih model DenseNet169-F dengan ukuran batch 16 sebagai model terbaik untuk
melakukan klasifikasi terhadap kanker kulit.