digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Muhammad Yogi Syahputra
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Muhammad Yogi Syahputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Yogi Syahputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Yogi Syahputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Yogi Syahputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Yogi Syahputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Muhammad Yogi Syahputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Yogi Syahputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pemenuhan kebutuhan batubara domestik Indonesia merupakan hal yang penting dan menjadi perhatian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kementerian ESDM menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang menetapkan target sebesar 25% dari total produksi setiap tahunnya. Namun pada periode tahun 2017-2021 Kementerian ESDM tidak berhasil memenuhi target tersebut. Oleh karena itu, evaluasi terhadap kebijakan DMO menjadi krusial dalam menentukan target tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan DMO utamanya dalam memberikan rekomendasi bentuk pemodelan kebutuhan batubara domestik pada sektor Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), industri metalurgi, dan industri semen serta untuk menghitung proyeksi jumlah kebutuhan batubara domestik pada periode tahun 2023-2027. Dengan menggunakan motode analisis regresi linier, penelitian ini menyimpulkan bahwa kebutuhan batubara domestik untuk memenuhi kebijakan DMO diproyeksikan pada tahun 2024 sebesar 214,31 juta ton; pada tahun 2025 sebesar 223,82 juta ton; pada tahun 2026 sebesar 245,30 juta ton; dan pada tahun 2027 sebesar 264,53 juta ton.